Jokowi Belum Kepikiran, 8 Negara Ini Lakukan Lockdown Termasuk Malaysia

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum memerintahkan untuk menerapkan lockdown atau penguncian akses wilayah baik secara regional maupun nasional di Indonesia. Mengaku belum kepikiran untuk melakukan lockdown, Jokowi meminta agar seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan melakukan aktivitas dari rumah.

Presiden Jokowi juga memerintahkan masyarakat untuk menghindari pertemuan massal agar virus tidak menyebar. Keputusan tersebut diumumkan Presiden Jokowi usai meningkatnya kasus Virus Corona COVID-19 di Indonesia.

Merebaknya virus Corona atau Covid-19 di berbagai negara membuat negara-negara mengambil kebijakan seperti menerapkan lockdown. Kebijakan lockdown pertama kali diterapkan di provinsi Hubei, China, yang merupakan asal Virus Corona. Hal tersebut diterapkan demi menekan angka penyebaran virus Corona. Bahkan dengan harapan dapat menghentikan persebarannya.

Hingga kini, Virus Corona sudah menyebar ke sejumlah negara dan beberapa negara pun akhirnya menerapkan lockdown.

Berikut daftar 8 negara yang saat ini menerapkan lockdown untuk mengurangi Virus Corona, merdeka.com rangkum dari berbagai sumber selasa (17/03/2020)

Malaysia

Malaysia menjadi Negara yang baru saja mengumumkan untuk menerapkan Lockdown. Pengumuman Lockdown tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada senin malam (16/03) kemarin. Pemerintah setempat akan menerapkan Perintah Kontrol Gerakan selama lockdown yang dimulai pada 18 Maret hingga 31 Maret.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin juga menyampaikan bahwa kenaikan jumlah pasien yang terpapar Virus Corona COVID-19 secara mendadak menjadi alasan utama pemerintahan Negeri Jiran melakukan lockdown secara nasional.

Provinsi Hubei (China)

Kasus Virus Corona di China merupakan kasus yang terbesar di dunia. China menetapkan Lockdown untuk membatasi penyebaran dari virus yang pertama ditemukan di Kota Wuhan, provinsi Dubei pada Desember lalu. Lockdown diberlakukan sejak Januari hingga saat ini masih dalam kondisi lockdown.

Lockdown yang dilakukan di Hubei ini terbilang sangat ketat sebab transportasi umum sampai ditutup. Presiden Tiongkok Xi Jinping pun tidak sempat mengunjungi Wuhan dan baru datang pada awal Maret kemarin.

Ada banyak cerita dari lockdown Wuhan, mulai dari masyarakat saling memberi dukungan, membangkitkan semangat dan saling menguatkan satu sama lain. Aksi tersebut dilakukan dari jendela apartemen mereka, Tak hanya itu, pembangunan rumah sakit kilat untuk merawat pasien sempat menjadi ramai diperbincangkan.

Italia

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan lockdown secara nasional pada awal Maret lalu sebagai ekspansi kebijakan yang awalnya hanya berlaku di daerah Lombardia. Rencananya, lockdown tersebut akan selesai pada awal April mendatang.

Kebijakan lockdown nasional ini membatasi gerak masyarakat antar daerah. Publik hanya diperbolehkan pergi ketika ada situasi yang mendesak dan alasan kesehatan. Masyarakat diminta untuk menjaga jarak dari satu sama lain. Ruang publik Italia pun menjadi sepi, termasuk titik-titik wisata. Sekolah, universitas, bioskop, museum dan teater semuanya juga di tutup.

Irlandia

Perdana Menteri Leo Varadkar menetapkan lockdown di Irlandia pekan lalu 12 Maret dan rencananya akan berakhir pada 29 Maret mendatang. Pemerintah Irlandia akan menutup semua institusi Pendidikan dan kantor publik dan melarang perkumpulan yang pesertanya lebih dari 100 orang.

Namun, aturan Irlandia tidak ketat seperti di Hubei. Berdasarkan laporan The Irish Post, batasan acara 100 orang adalah untuk kegiatan dalam ruangan, sementara untuk kegiatan luar ruangan batasnya 500 orang. Restoran dan pelayanan bisnis lainnya juga masih boleh buka di Irlandia.

Denmark

Denmark menjadi negara kedua di eropa setelah Italia yang menerapkan Lockdown usai lonjakan kasus virus corona di negara tersebut. Pemerintah Denmark resmi menutup seluruh perbatasannya pada Sabtu siang, 14 Maret lalu. Semua jalur, baik itu darat, laut, udara, ditutup oleh negara Nordik ini.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menyebut situasi luar biasa tengah dialami negaranya, Ketika Denmark lockdown diumumkan, sudah ada sekitar 800 orang yang positif Virus Corona.

PM Mette menyadari bahwa memberlakukan Lockdown merupakan keputusan berat, tetapi ia tidak ingin jumlah pasien Virus Corona di negaranya bertambah. Lockdown di Denmark pun akan berlangsung hingga 14 April mendatang.

Prancis

Perintah lockdown diumumkan oleh Perdana Menteri Edouard Philippe dan diberlakukan mulai 14 Maret. Sekolah, toko-toko dan layanan hiburan seperti kafe dan bioskop juga diminta harus tutup dan warga dilarang keluar rumah, kecuali penting dan mendesak.

Keputusan itu diambil pemerintah Prancis karena jumlah pasien terinfeksi di negara itu sudah hampir menyentuh lima ribu orang dan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 72 jam terakhir.

Filipina

Filipina termasuk salah satu negara berkembang yang berani mengambil kebijakan lockdown. Daerah yang terdampak kebijakan ini adalah Manila atau ibu kota Filipina. Namun kini, kebijakan ini meluas di seluruh Pulau Luzon lantaran kebijakan yang sama di Ibu Kota Manila belum berhasil sepenuhnya menekan penyebaran virus Covid-19.

Masyarakat Filipina pun ditegaskan agar tidak pergi keluar rumah. Sekolah sudah diliburkan, sementara perkantoran, terutama sebagian besar layanan pemerintah, rencananya akan ditangguhkan.

Kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah Filipina diberlakukan setelah ada kenaikan penyebaran sebanyak 140 kasus dengan 12 kematian yang sebelumnya hanya ada 3 kasus pada 10 hari yang lalu.

Juru bicara Presiden Rodrigo Duterte juga mengatakan kebijakan ini perlu diambil karena masalah hidup dan mati. Rencananya, kebijakan ini berlangsung hingga pertengahan April mendatang.

Spanyol

Spanyol menjadi negara Eropa terbaru yang menerapkan lockdown. Spanyol memberlakukan kebijakan lockdown ke seluruh negeri selama 15 hari. Pergerakan masyarakat dibatasi dan layanan bisnis tutup sementara.

Masyarakat di Spanyol terpantau sangat siap melakukan lockdown yang dimulai pada Senin lalu waktu setempat. Kesiapan masyarakat Spanyol terbukti dengan heningnya suasana di sejumlah jalan termasuk Barcelona dan Madrid. Kebijakan lockdown Spanyol akan berlangsung dalam dua minggu ke depan.