Merdeka.com - Perempuan yang terjerumus ke dunia malam kerap kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Pekerjaannya yang identik dengan lembah hitam tersebut seakan jauh dari kesan berbakti terhadap orang tua.

Namun hal tersebut tampaknya tidak berlaku bagi Nunung. Perempuan yang pernah bekerja sebagai wanita malam di kompleks prostitusi Cilodong, Purwakarta berapa tahun lalu itu membuktikan dirinya sebagai perempuan yang terus mengasihi sang ibu.

Seperti dikisahkan di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi, perempuan kelahiran Sukabumi itu menceritakan bahwa dirinya sempat harus membohongi sang ibu terkait pekerjaannya sebagai wanita malam.

Ia melakukan hal tersebut demi memberikan nafkah kepada keluarganya di kampung halaman. Berikut kisah lengkapnya.

Berawal dari Kenakalannya di Masa Muda

©2021 Kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel/editorial Merdeka.com

Perempuan yang akrab dipanggil Ceu Nunung tersebut bercerita jika dahulu dirinya merupakan seorang remaja yang nakal. Dari situ ia memutuskan untuk merantau ke kawasan Cilodong, Purwakarta untuk berjualan minuman keras.

Tak hanya berjualan miras, ia juga menyebut jika pernah menjadi wanita penghibur demi memenuhi kebutuhan ekonominya.

“Dulu tuh saya nakal, dan dapat jodoh di sini (Cilodong). Saya waktu itu jualan minuman juga yang dijual per botolnya Rp15 ribu. Cuman setelah nikah saya berhenti,” terangnya kepada Dedi Mulyadi.

Membantu Nafkah Keluarga, Ibu Kandung, hingga Mertua

Perempuan yang juga menyewakan kamar untuk kegiatan prostitusi tersebut mengaku bisa meraup keuntungan hingga Rp150 ribu per hari.

Uang tersebut digunakannya untuk membantu perekonomian keluarga serta membiayai penyembuhan ibu kandungnya yang terserang stroke dan ibu mertua yang terkena penyakit jantung.

Ceu Nunung mengatakan jika penghasilannya berangsur-angsur menurun setelah lokasi prostitusi Cilodong dibongkar pemerintah setempat. Dahulu ia bisa mengantongi hingga Rp5 juta per bulan. Kini ia hanya bisa mengantongi kurang dari Rp1 juta dari pekerjaan suaminya yang hanya pembuat palet (alat angkut barang dari kayu).

“Sekarang mah yang penting sedikit juga halal, bisa buat kontrol ibu juga yang sakit jantung. Kalau dulu punya uang banyak tapi selalu habis, dan tidak berkah,” terangnya.

Pernah Membohongi Sang Ibu Soal Pekerjaannya

©2021 Kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel/editorial Merdeka.com

Di awal kepergiannya untuk merantau, Nunung pernah membohongi sang ibu terkait pekerjaannya.  Kepada sang ibu di kampung halaman, Ia mengaku bekerja sebagai karyawan di pabrik aci.

“Di tahun 1990 saya itu kabur dan tidak bilang ke Ibu. Setelah nikah tahun 1992 saya pulang dan bawa gaji dari kerja di pabrik aci sebesar Rp300 ribu (di tahun itu). Disangka mah saya iya kerja di pabrik aci,” tuturnya.

Saat ini lokasi tersebut sudah dialihfungsikan sebagai wisata religi dengan didirikan masjid Tajug Gede Cilodong.

Nunung pun berharap kepada Dedy agar masjid tersebut bisa kembali difungsikan dan ia bisa turut membuka usahanya untuk membantu perekonomian keluarga.