Waspadai, Ini 5 Penyakit Berbahaya yang Dapat Ditularkan Hewan
Merdeka.com - Hewan adalah makhluk lain yang cukup banyak melakukan interaksi dengan manusia. Seperti hewan domestik yang bisa dipelihara kucing, anjing, atau ikan dan hewan yang bisi diternakkan seperti sapi, kambing, dan ayam. Ada juga di antara hewan tersebut yang dapat di konsumsi manusia.
Namun, yang perlu diketahui hewan juga dapat menderita penyakit seperti manusia. Terkadang hewan yang terkena penyakit juga dapat menularkan penyakitnya kepada manusia.
Melalui udara, makanan, atau air penyakit yang bisa juga berbentuk parasit itu memiliki potensi ancaman bagi nyawa manusia itu sendiri. Berikut adalah lima jenis hewan yang dapat menularkan penyakit:
1. Penyakit Lyme
pixabay / pexels
Bisa disebabkan oleh gigitan kutu yang berasal pada hewan yang berjenis unggas, atau tikus. Penyakit yang bisa terjadi kepada manusia jika terkena infeksi ini adalah peradangan otak, kelumpuhan, dan meningitis.
Awalnya hanya seperti gigitan serangga yang menyebabkan benjolan kecil di permukaan kulit yang kemudian disusul dengan demam dan nyeri otot.
2. Penyakit Q Fever
wikipedia.org
Ditularkan justru oleh hewan domestik yang paling sering berinteraksi dengan manusia. Kambing, anjing, kucing, dan sapi adalah beberapa hewan yang dapat menjadi penyebab infeksi ini.
Sangat dianjurkan menjaga kebersihan hewan-hewan tersebut jika memeliharanya dan melakukan cek kesehatan hewan-hewan tersebut.
3. Penyakit Herpes B
harvard.edu
Penularan virus ini bisa dibilang sangat jarang terjadi. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk tetap waspada terhadap penularannya.
Ditularkan melalui air liur kera atau monyet. Virus ini ketika sudah menginfeksi manusia dapat menyebabkan peradangan otak (ensefalitis). Sangat berbahaya!
4. Parrot Fever (Psittacosis)
histopathtology-india.net
Waspada bagi kicau mania atau orang yang hobi merawat atau memelihara burung. Jenis virus ini ada pada kotoran burung jenis Parkit dan Makaw. Nama bakterinya sendiri adalah Chlamydiapsittaci. Gejala ketika terinfeksi seperti demam, gangguan saluran pencernaan, dan mimisan.
5. Penyakit Karena Cacing Pita
Shutterstock.com/Carolina K. Smith MD
Sudah sangat banyak orang mengenal hewan yang satu ini. Biasanya ditemukan di dalam daging hewan ternak seperti sapi, babi, kambing, dan yang lainnya. Namun, kewaspadaan tidak hanya tertuju pada daging mentah saja daging matang juga perlu di waspadai.
Organ lain pada hewan yang kerap menjadi tempat singgah Cacing Pita adalah hati, usus, serta organ dalam lainnya.
(mdk/dem)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit yang Menyerang Tumbuhan, Berikut Penjelasannya
Ada beberapa jenis hama yang sering merusak tanaman.
Baca SelengkapnyaSangat Mematikan, Ini Deretan Hewan Air yang Sebaiknya Kamu Hindari
Artikel ini mengungkapkan jenis-jenis bahaya, dari hiu hingga anemon laut berbisa.
Baca Selengkapnya10 Penyakit Kulit yang Mengintai Kucing Kesayanganmu, Waspada!
Seperti manusia, kucing juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit kulit yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari
Penyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaCara Ibu Hamil Cegah Janin Idap Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit Jantung Bawaan ada yang sembuh dengan sendirinya, namun ada juga yang harus menjalani tindakan intervensi.
Baca SelengkapnyaPenyebab Mata Ikan di Jari Tangan, Perhatikan Ciri-Cirinya
Selain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca Selengkapnya9 Hewan Pemalu dan Imut yang Mungkin Belum Pernah Kamu Lihat Sebelumnya
Dari hewan berkantung yang lucu hingga mamalia nokturnal yang sulit ditangkap, temukan keindahan makhluk menawan ini.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Kekurangan Zat Besi, Kulit Pucat dan Sering Rewel
Kekurangan zat besi pada bayi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan sehingga patut diperhatikan.
Baca Selengkapnya6 Penyebab Benjolan di Dagu yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Benjolan di dagu dapat bervariasi dalam penyebab dan sifatnya.
Baca Selengkapnya