Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hikayat Masjid Bondan Indramayu, Didirikan dari Kisah Cinta Syekh Datul Kahfi

Hikayat Masjid Bondan Indramayu, Didirikan dari Kisah Cinta Syekh Datul Kahfi Masjid Bondan Indramayu. ©2020 Kanal Youtube Barokah Studio/Editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Sebagai salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia banyak menyimpan bangunan masjid yang tergolong unik dan kaya akan nilai filosofi sejarahnya. Bahkan beberapa di antaranya memiliki ikatan erat dengan lokasi di mana masjid tersebut berdiri.

Salah satu masjid tersebut adalah Masjid Bondan. Masjid Bondan merupakan sebuah rumah ibadah umat Muslim yang berdiri di Kampung Bondan Barat, Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Konon masjid tertua di kota mangga ini menyimpan kisah sejarah yang unik dari tokoh pendirinya. Selain itu, disebutkan jika masjid tersebut juga menginspirasi pemberian nama perkampungan di kawasan Desa Bondan.

Seperti apa kisah uniknya? Berikut sepenggal cerita dari Masjid Bondan yang telah merdeka.com rangkum.

Berawal dari Kisah Penyebar Agama Budha Majapahit

masjid bondan indramayu

©2020 http://kebudayaan.kemdikbud.go.id//Editorial Merdeka.com

Pendirian masjid kuno tersebut dimulai saat agama Budha masuk ke tanah Jawa. Saat itu sekitar tahun 1400-an datang dua orang kakak beradik bernama Ki Rakinem dan Nyimas Ratu Kencana Wungu sedang beristirahat di kawasan Sungai Cimanuk, Kabupaten Indramayu.

Keduanya merupakan penyebar agama Budha dari kerajaan Majapahit dan tengah menjalankan misi keagamaan di Barat Pulau Jawa hingga ke pesisir Pantura. Mereka tertarik singgah di kawasan tersebut lantaran memiliki suasana yang cukup ramai dengan beragam aktivitas masyarakatanya.

Atas kemampuan mereka dalam menyesuaikan diri dengan kultur masyarakat setempat, keduanya pun langsung diterima dan menjadi tokoh panutan di kawasan Desa Bondan.

“Mereka menyusuri pegunungan yang terletak di Jawa bagian barat dengan menggunakan gethek (rakit yang terbuat dari bambu), menyusuri Sungai Cimanuk menuju ke muara,” seperti tertulis dalam catatan sejarah Masjid Bondan di kebudayaan.kemdikbud.go.id. 

Datangnya Syekh Datul Kahfi

Setelah beberapa waktu mereka menjadi tokoh agama di sana, masyarakat Desa Bondan pun mulai menjadikan mereka panutan hingga menamai Rakinem sebagai Ki Geden Bondan yang artinya ‘Panutan Masyarakat Bondan’.

Di saat yang bersamaan datang juga Syekh Datul Kahfi atau Syekh Dzatul Kahfi yang merupakan penyebar agama Islam dari Semenanjung Malaya di Thailand.

Syekh Datul Kahfi pun singgah di kawasan tersebut sembari beradaptasi dengan masyarakat sekitar yang mulai banyak menganut agama Budha. Saat itu proses penyebaran dari Ki Geden Bondan bersama Nyi Mas Ratu Kencana Wungu masih terus berlangsung.

Keduanya mengenalkan ajaran Budha dengan beragam kesenian setempat seperti wayang, tari topeng maupun ronggeng. Syekh Datul Kahfi pun tertarik dengan kesenian yang mereka bawakan dan berupaya berinteraksi dengan keduanya.

Kisah Cinta Syekh Datul Kahfi dan Nyi Mas Ratu Kencana Wungu

masjid bondan indramayu

©2020 http://kebudayaan.kemdikbud.go.id//Editorial Merdeka.com

Setelah beberapa waktu mereka berinteraksi Syekh Datul Kahfi pun menyukai Nyi Mas Ratu Kencana Wungu dan disebutkan keduanya mulai intens untuk saling berinteraksi. Hal tersebut merupakan salah satu strategi penyebaran agama Islam oleh tokoh yang wafat di Astana Gunung Djati Cirebon tersebut.

“Mereka menjalin hubungan cinta tanpa sepengetahuan Ki Geden Bondan dan Syekh Datul Kahfi mengajarkan agama Islam kepada Nyi Mas Kencana Wungu, sehingga dia menjadi pemeluk Islam pertama di Bondan,” tulis akun tersebut.

Atas tindakan nekat dari Syekh Datul Kahfi dan Nyi Mas Ratu Kencana Wungu, sang kakak Ki Geden Bondan pun murka hingga niat pernikahan keduanya pun terhalang.

Akhirnya beragam upaya pembunuhan terhadap penyebar Agama Islam di kawasan pesisir Utara Jawa Barat tersebut terus digencarkan, hingga Ki Geden pun meminta syarat khusus kepadanya agar keduanya dapat menikah.

“Dalam upaya membunuh Syekh Datul Kahfi, Ki Geden Bondan memerintahkannya untuk menyiapkan banteng yang berada di hutan yang wajib dicari hingga lokasi yang sangat jauh untuk dijadikan korban dalam upacara adat dalam satu malam,” katanya.

Setelah beberapa waktu akhirnya banteng tersebut bisa didapatkan setelah salat subuh di tengah hutan dengan bantuan dari selendang Nyi Mas Ratu Kencana Wungu.

Upaya Pendirian Masjid Bondan & Inspirasi Nama Perkampungan di Sana

Salah satu keunikan dari masjid berusia kurang lebih 600 tahun tersebut adalah turut memberikan inspirasi bagi nama nama blok atau perkampungan di Desa Bondan.

Seperti saat Nyi Mas Ratu Kencana Wungu berhasil menjinakkan Banten, dia mengucapkan kalimat “Bongkoran” yang berarti pembunuhan terhadap Syekh Datul Kahfi telah gagal serta menginspirasi berdirinya blok perkampungan bernama Bongkoran.

Selain itu saat masyarakat pendukung Syekh Datul Kahfi menunggu kedatangannya saat tengah berburu banteng sebagai syarat pernikahannya. Mereka pun merasakan rasa cemas dan menganggap tokoh tersebut telah mati dengan sebutan “Medukuan” yang saat ini dijadikan Blok Dukuh.

Selain itu, terdapat pula Blok Tangkil yang diambil dari kata “tangkilan” (peperangan) saat Syekh Datul Kahfi kembali. Lalu Blok Grojogan yang terinspirasi dari istilah “banjir darah” saat peperangan terjadi dan lainnya.

Hingga masa peperangan pun berakhir dari Ki Geden Bondan kalah sembari berkata “Lanjutkan cita-cita kalian”. Sejak saat itu Syekh Datul Kahfi pun berusaha bermusyawarah dengan para pengikutnya dan menyepakati pembangunan masjid di lokasi yang tak jauh dari sungai Cimanuk.

Berdiri dalam Satu Malam

masjid bondan indramayu

©2020 Kanal Youtube Barokah Studio/Editorial Merdeka.com

Disebutkan bahwa masjid yang juga bernama Masjid Darus Sajidin Bondan tersebut didirikan dalam satu malam. Untuk melengkapi masjid tersebut, Syekh Datul Kahfi juga membuat sebuah bedug dari kayu sidaguri sebagai ikon masjid yang dibangun tahun 1414 Masehi tersebut.

“Pembangunan masjid tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 1 malam dan keesokan harinya, Syekh Datul Kahfi membuat bedug dari kayu Sidaguri yang bila ditabuh bisa terdengar sampai Cirebon. Namun bedug tersebut saat ini telah hilang,” tandas kisah tersebut.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda

Kisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda

Masjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik

Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik

Begini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Masjid Kuno Al Anwar Angke, Dibangun Tahun 1761 dan Jadi Tempat Rahasia Pejuang Kemerdekaan

Cerita di Balik Masjid Kuno Al Anwar Angke, Dibangun Tahun 1761 dan Jadi Tempat Rahasia Pejuang Kemerdekaan

Masjid ini dulunya jadi tempat rahasia bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18

Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18

Kota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Megahnya Masjid Sukalila di Serang yang Berusia Ratusan Tahun, Luasnya Satu Hektare dan Terdapat Makam Kuno

Kisah di Balik Megahnya Masjid Sukalila di Serang yang Berusia Ratusan Tahun, Luasnya Satu Hektare dan Terdapat Makam Kuno

Masjid lawas ini punya desain bangunan yang unik dan terdapat makam kuno.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad

Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad

Banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755,

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Masjid Kiai Muara Ogan, Berdiri di Pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan Sejak Tahun 1871

Menilik Sejarah Masjid Kiai Muara Ogan, Berdiri di Pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan Sejak Tahun 1871

Masjid ini memiliki kesamaan dengan Masjid Agung Palembang pada segi arsitektur.

Baca Selengkapnya
Awalnya Sebuah Candi, Ini Fakta Menarik Masjid Tuha Indrapuri di Aceh

Awalnya Sebuah Candi, Ini Fakta Menarik Masjid Tuha Indrapuri di Aceh

Masjid ini berdiri pada 1618 di atas tanah seluas 33.875 meter persegi pada puncak kejayaan Sultan Iskandar Muda.

Baca Selengkapnya
Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Kisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya