Merdeka.com - Konsep daya dukung lingkungan sudah banyak diperbincangkan. Mengingat semakin besarnya tekanan penduduk dan pembangunan terhadap lingkungan.

Pertambahan jumlah penduduk dengan aktivitasnya menyebabkan kebutuhan akan lahan bagi kegiatan sosial ekonominya (lahan terbangun) makin bertambah dan sebaliknya lahan tidak terbangun makin berkurang.

Selain itu, pertambahan jumlah penduduk juga dibarengi dengan peningkatan konsumsi sumber daya alam sejalan dengan meningkatnya tingkat sosial ekonomi masyarakat.

Peningkatan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat akan mempengaruhi daya dukung lingkungannya. Meskipun sudah cukup banyak dibahas tapi kenyataannya bagi sebagian besar orang istilah tersebut masih terasa asing di telinga.

Maka dari itu, lebih jauh berikut ini informasi lengkap mengenai daya dukung lingkungan adalah kemampuan suatu tempat menunjang kehidupan, penting diketahui telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan repository.unpas.com.

Pengertian Daya Dukung Lingkungan

1. Soemarwoto (2001)Daya dukung lingkungan pada hakikatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu.

2. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997Daya dukung lingkungan adalah jumlah maksimum manusia yang dapat didukung oleh bumi dengan sumberdaya alam yang tersedia. Jumlah maksimum tersebut adalah jumlah yang tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan kehidupan di bumi dapat berlangsung secara "sustainable".

Dalam perkembangannya kemudian, konsep daya dukung lingkungan diaplikasikan sebagai suatu metode perhitungan untuk menetapkan jumlah organisme hidup yang dapat didukung oleh suatu ekosistem secara berlanjut, tanpa merusak keseimbangan di dalam ekosistem tersebut. Penurunan kualitas dan kerusakan pada ekosistem kemudian didefinisikan sebagai indikasi telah terlampauinya daya dukung lingkungan.

Perhitungan Daya Dukung Lingkungan

Untuk menghitung daya dukung lingkungan hidup, terdapat beberapa pendekatan metode analisis yang bisa dilakukan yaitu dengan menghitung daya dukung lahan dan menghitung daya dukung air yang dimiliki suatu wilayah.

Penentuan daya dukung lingkungan dengan pendekatan daya dukung lahan dan daya dukung air merupakan salah satu metode yang dikembangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang digunakan sebagai pertimbangan dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun dalam evaluasi pemanfaatan ruang.

Pada metode ini daya dukung lingkungan dihitung berdasarkan kondisi dan kapasitas sumber daya yang dimiliki suatu wilayah. Sumber daya alam utama yang paling mendasari dalam metode ini adalah sumber daya lahan dan air.

Keterbatasan lahan dan air akan menjadi pembatas utama dukungan lingkungan bagi aktivitas manusia di suatu wilayah. Telaahan daya dukung lingkungan hidup terbatas pada kapasitas penyediaan sumber daya alam, terutama pada ketersediaan dan kebutuhan lahan dan air dalam suatu ruang/wilayah.