Ciri Depresi pada Anak dan Penyebabnya, Orang Tua Wajib Tahu
Merdeka.com - Depresi pada anak berbeda dengan anak yang sedang murung yang terkadang tampak cemberut atau kesal. Anak-anak juga sama seperti orang dewasa, yang memiliki saat-saat ketika mereka merasa sedih.
Fluktuasi emosi memang hal yang normal bagi anak-anak. Tetapi jika perasaan dan perilaku itu bertahan lebih dari dua minggu, bisa jadi kondisi tersebut merupakan tanda gangguan afektif seperti depresi.
Depresi memang bukan kondisi yang hanya dialami oleh orang dewasa. Anak-anak pun juga dapat mengembangkan depresi. Namun sayangnya, depresi pada anak mungkin tidak terdeteksi karena orang tua seringkali kesulitan mengenali ciri depresi pada anak.
Depresi di masa kanak-kanak adalah masalah kesehatan mental yang serius, namun tetap bisa diobati. Untuk itu, orang tua perlu mengenali ciri depresi pada anak agar kondisi anak dapat terobati.
Ciri Depresi pada Anak
Sama seperti yang terjadi pada orang dewasa, depresi yang dialami oleh anak-anak tidak boleh dianggap sepele. Karena dampaknya pun bisa seperti yang terjadi pada orang dewasa, seperti konsentrasi yang terganggu, hubungan sosial, hingga kualitas hidup yang terpengaruh.
Untuk itu, ciri depresi pada anak menjadi tanda yang harus bisa dikenali oleh setiap orang tua. Berikut adalah ciri depresi pada anak menurut laman kidshealth.org:
Suasana hati yang sedih
Ciri depresi pada anak yang pertama tampak dari suasana hatinya yang sedih dan buruk. Ketika depresi, si anak mungkin tampak sedih, kesepian, tidak bahagia, atau kesal. Perasaan ini bisa bertahan hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Si anak bahkan dapat lebih mudah menangis, atau lebih mudah mengamuk daripada sebelumnya.
Kritis terhadap diri sendiri
Ciri depresi pada anak yang kedua yaitu perilakunya yang lebih kritis terhadap diri sendiri. Anak-anak yang mengalami depresi mungkin akan banyak mengeluh. Mereka bisa mengatakan hal-hal yang mengkritik diri sendiri seperti, "Aku tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar." "Aku tidak punya teman." ataupun "Aku memang tidak bisa melakukan apa-apa."
Tampak tidak bersemangat
Ciri depresi pada anak yang ketiga adalah mereka tampak tidak bersemangat. Depresi dapat menguras energi anak. Anak yang mengalami depresi mungkin jadi lebih jarang ke sekolah daripada sebelumnya. Bahkan melakukan tugas kecil pun bisa terasa berat. Anak-anak mungkin juga terlihat lelah, mudah menyerah, atau enggan untuk mencoba.
Tidak bisa menikmati kesenangan
Ciri depresi pada anak yang keempat yakni anak tidak bisa menikmati kesenangan. Anak-anak jadi sulit bersenang-senang dengan teman atau sulit menikmati waktu bermain seperti sebelumnya. Mereka mungkin merasa tidak ingin melakukan hal-hal yang biasa mereka nikmati.
Perubahan pola tidur dan makan
Ciri depresi pada anak yang kelima yaitu terjadi perubahan pola tidur dan makan. Anak-anak yang mengalami depresi mungkin tidak bisa tidur nyenyak atau tampak lelah meskipun mereka cukup tidur. Beberapa mungkin merasa tidak ingin makan. Dan yang lain mungkin makan secara berlebihan.
Mudah tersinggung
Ciri depresi pada anak yang berikutnya adalah mudah tersinggung. Anak-anak dengan depresi mungkin akan mudah tersinggung dan mudah marah, sehingga memengaruhi hubungan sosial mereka dengan orang lain.
Sakit dan nyeri
Ciri depresi pada anak yang terakhir yaitu merasa sakit dan nyeri. Beberapa anak mungkin akan mengalami sakit perut atau rasa sakit lainnya. Inilah yang mungkin menyebabkan anak tidak masuk sekolah karena kurang enak badan, padahal dirinya tidak sakit.
Penyebab Depresi pada Anak
Depresi pada anak mungkin merupakan akibat dari kombinasi berbagai faktor. Faktor-faktor risiko ini mungkin tidak menjelaskan gangguan mood, tetapi mungkin berperan dalam memengaruhi anak.
Berikut faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan anak mengalami depresi:
Dampak Depresi pada Anak
Depresi pada anak-anak dapat muncul pada usia dini dan membutuhkan perhatian dan intervensi yang tepat untuk membantu mereka melewati masalah tersebut. Karena depresi pada anak dapat menimbulkan dampak yang serius pada kesehatan mental dan fisik.
Berikut adalah dampak depresi pada anak-anak yang harus diperhatikan:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Depresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca SelengkapnyaDepresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaTerjadinya depresi terselubung perlu untuk diwaspadai secara segera agar tidak semakin memburuk.
Baca SelengkapnyaTinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaBeberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaBayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.
Baca SelengkapnyaDepresi bukanlah suatu kondisi yang bisa disepelekan begitu saja. Bahkan dalam agama Islam diajarkan cara mengatasi depresi bagi umat-Nya.
Baca Selengkapnya