Merdeka.com - Untuk keperluan penyusunan model suatu fenomena di satu wilayah, diperlukan beberapa komponen data pendukung. Namun pada kenyataannya, sering kali seorang peneliti dihadapkan pada ketidaklengkapan data yang diperlukan.

Di samping itu, kondisi lingkungan tertentu juga kerap tidak memungkinkan untuk diterapkannya satu formula dengan hasil yang akurat. Untuk menyiasatinya, maka diperlukan cara interpolasi.

Permasalahan lain yang sering kali menghambat satu survei adalah cakupan wilayah yang cukup luas dengan berbagai kondisi fisiografis, keterbatasan waktu dan dana, sehingga untuk keperluan efisiensi dan efektivitas, maka kajian dilakukan dengan menggunakan sampel.

Maka dalam hal ini, diperlukan adanya interpolasi atau dalam istilah asingnya dikenal dengan interpolation. Interpolasi merupakan sebuah cara menentukan nilai pada tabel (baik itu dalam tablet t, f ataupun r) di mana nilai derajat kebebasan d.k. (atau d.f. untuk degree of freedom) tidak tertera secara tertulis dalam tabel yang dimaksudkan. Pada hakikatnya, interpolasi merupakan sebuah titik di antara dua sumbu (minimal dan maksimal) yang disebut dengan interpolasi lineral.

Untuk memahami lebih lanjut maka informasi di bawah ini akan menjelaskan mengenai cara interpolasi yang wajib diketahui, berikut manfaat dan macam-macamnya telah dirangkum merdeka.com pada bookdown.org dan dinus.ac.id

Cara Interpolasi

Interpolasi merupakan teknik mencari harga suatu fungsi pada suatu titik di antara 2 titik yang nilai fungsi pada ke-2 titik tersebut sudah diketahui. Dalam hal ini cara menentukan harga fungsi f dititik x* ε [x0, xn] dengan menggunakan informasi dari seluruh atau sebagian titik-titik yang diketahui ( x0, x1, …., xn). Adapun beberapa teknik yang umum digunakan dalam interpolasi yaitu:

Manfaat Interpolasi

Macam-Macam Interpolasi