Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, memperkenalkan toilet berteknologi canggih di Kampung Pasirluyu, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/3). Disebutkan reinvented toilet tersebut mampu mengurangi pencemaran di aliran Sungai Citarum.

Menurut gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini, toilet pintar tersebut merupakan sumbangan serta teknologi dari salah satu produsen Semen, SCG Indonesia. Diketahui, pencemaran di Sungai Citarum memang cukup tinggi.

“Toilet daur ulang air atau Reinvented Toilet ini diresmikan di pinggir sungai di area pemukiman padat Pasirluyu Bandung,” kata Kang Emil, dikutip dari laman Instagram pribadinya, Kamis (31/3).

Mendaur Ulang Air

©2022 Instagram @ridwankami/ Merdeka.com

Sistem pembangunannya memiliki bentuk modul-modul bangunan. Sistem ini memudahkan untuk dirakit, dan diperkirakan selesai dalam waktu kurang dari satu bulan.

Konsep daur ulang yang dipakai yakni air bekas aktivitas akan didaur ulang kembali di dalam tabung penampungan. Dari situ, air bisa kembali jernih dan bisa digunakan lagi oleh warga di Pasirluyu, Bandung.

“Konsepnya setiap air bekas dipakai, akan selalu didaur ulang di dua tabung secara teknologis dan dipakai untuk bilas kembali,” jelas Ridwan Kamil.

Menggunakan Kloset Jongkok

©2022 Instagram @ridwankami/ Merdeka.com

Kekhasan toilet ini yakni memiliki urinoir yang lebih canggih dari mal-mal serta pom bensin. Kemudian, kloset yang dipakai berjenis jongkok, bukan duduk.

Toilet 'canggih' pertama di Indonesia itu rencananya akan diperbanyak di permukiman-pemukiman yang berbatasan dengan daerah sungai. Ini dilakukan karena pencemaran di hilir sungai, sebagian besar berasal dari kotoran, limbah industri dan sampah rumah tangga.

“Insya Allah, Sungai Citarum makin jernih dengan naik kelasnya sanitasi masyarakat di sepanjang Sungai Citarum,” lanjut mantan Wali Kota Bandung itu.

Berupaya Mengurangi Pencemaran Citarum

Sementara, Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanthawon mengatakan jika melalui teknologi canggih ini, diharapkan mampu mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Ia juga berharap, toilet ini bermanfaat bagi 150 orang anggota keluarga di kawasan tersebut.

Pihaknya juga optimis, fasilitas tersebut bisa menjadi langkah penanganan limbah domestik, edukasi dan pemberdayaan masyarakat serta pengembangan penelitian dari program Citarum Harum.

“Proyek ini mengusung teknologi Aquonic 600 dan konsep speed bathroom yang efisien, dengan kemampuan mengolah limbah hingga 600 liter,” kata Chakkapong, dikutip dari ANTARA

Alasan pemilihan Kampung Pasirluyu, karena sarana mandi, cuci dan kakus (MCK) di daerah itu dinilai belum memadai dan jauh dari standar pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, fasilitas ini juga sebagai upaya mendukung gerakan stop buang air besar sembarangan.

Dalam proyek toilet pintar tersebut, pihak SCG akan bekerja sama dengan Fakultas Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung untuk menguji kualitas air di sana secara berkala.