Antisipasi Ancaman Tsunami Setinggi 20 Meter, Begini Kesiapan Wisata Pangandaran
Merdeka.com - Tim riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap adanya potensi gempa besar yang dapat memicu tsunami di selatan pulau Jawa pada Jumat (25/9) lalu. Gempa besar ini berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 20 meter di pantai selatan pulau Jawa.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana mengatakan, hasil kajian yang dikeluarkan ITB memang penting. Namun hal itu tidak menjadikan kepanikan berlebih, terutama bagi pengunjung.
“Kalau sesuai riset, daerah potensi itu jauh dari pantai dan berada di laut lepas,” katanya pada Sabtu (26/9) dilansir dari Liputan6.com.
Mengacu pada musibah tsunami Pangandaran 2006 silam, Nana mengatakan bahwa wilayahnya terbilang minim korban jika dibanding daerah lain di Jawa Barat.
“Saat 2006 Pangandaran ada celah menyalamatkan,” katanya.
Meski demikian, hasil riset itu mengingatkan dan mengajak semua masyarakat Pangandaran, berbenah menyiapkan skema mitigasi kebencanaan dengan matang.
Selain kesiapan Tagana, kehadiran forum kesiapsiagaan dini masyarakat yang diinisiasi BPBD Pangandaran dan lembaga lainnya, memiliki peran penting dalam menangani kebencanaan daerah, termasuk jika terjadi gempa dan tsunami.
Berikut kesiapan yang telah dimiliki wisata Pangandaran sebagai antisipasi hal tersebut.
Kampung Siaga Bencana (KSB)
Sumber: liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Untuk menghindari terjadinya chaos saat musibah alam datang, Tagana mulai menggalakan program Kampung Siaga Bencana. Pelatihan itu, dikhususkan bagi perkampungan warga yang berbatasan langsung dengan jalur sungai dan laut.
“Hari kemarin ada sekitar 120 relawan dari enam desa dari kecamatan Sidamulih dan Parigi yang kami latih,” ujar Nana.
Mereka mendapatkan pelatihan mengenai kebencanaan, mulai pengelolaan shelter pengungsian, evakuasi, penyiapan logistik, hingga penyaluran dan penangan korban.
“Mereka jadi kepanjangan relawan bencana, sehingga manajemen kebencanaan di tingkat masyarakat desa agar lebih faham,” lanjutnya.
Saat ini, 12 KSB di 12 desa di Kabupaten Pangandaran telah mendapatkan pelatihan mengenai kebencanaan tersebut.
Program Tagana Masuk Sekolah
Sumber: ©2020 Merdeka.com
Tidak hanya itu, program Tagana masuk sekolah mulai digalakkan di tingkat sekolah untuk memberikan edukasi kebencanaan bagi pelajar. Dengan pemahaman itu pelajar menjadi terbiasa saat bencana terjadi. “Minimal mereka tahu bagaimana menyelamatkan diri, pergi ke tempat tinggi, masuk ke bawah meja untuk menyelamatkan reruntuhan dan lainnya,” ujarnya.Adanya program KSB dan Tagana masuk sekolah ini diharapan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manajemen kebencanaan.“Intinya jangan panik, ikuti petunjuk yang diarahkan pemerintah, misal ada jalur evakuasi dan lainnya,” katanya.
Standar dan Rambu-rambu Evakuasi di Semua Tempat Wisata
Tagana juga mengajak seluruh pelaku wisata bisa menyiapkan manajemen kebencanaan lebih baik, untuk meminimalkan korban.“Saat ini terutama hotel berbintang wajib memiliki standar SOP kebencanaan, misal punya shelter di lantai paling atas untuk evakuasi,” ujar Nana.Selain itu, disiapkan seluruh rambu-rambu jalur evakuasi. Termasuk pemahaman petugas wisata untuk memberikan informasi bagi pengunjung.“Dulu 2006 tidak banyak yang tahu soal kebencanaan, ada yang nganggap gempa ini biasa padahal sangat bahaya,” ungkapnya.Kemudian, masyarakat sekitar kawasan wisata lebih melek mengenai manajemen kebencanaan, sehingga lebih siap saat datangnya musibah alam tersebut.“Karena gempa di Pangandaran sudah terjadi beberapa kali, Alhamdulillah kini warga sudah menjadi terbiasa bagaimana mereka melakukan evakuasi mandiri,” ujarnya.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru-baru ini, puluhan bahkan ratusan lumba-lumba kompak menampakkan diri di perairan Pantai Pancer
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan magnitudo 5,3 guncang wilayah pesisir Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu, (20/3) sore
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada pada 153 km Barat Daya Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaDalam keterangannya, BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat magnitudo 7,4 mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang
Baca Selengkapnya