Sejarah Pemandian Tjihampelas di Bandung Sebagai Kolam Renang Pertama di Indonesia
Merdeka.com - Kolam renang bisa menjadi sarana liburan yang mengasyikkan bagi keluarga. Banyak fasilitas yang bisa dinikmati, seperti pelampung, ban air hingga permainan luncur favorit anak-anak. Namun tahukah di mana kolam renang pertama yang dibangun di Indonesia? Jawabannya ada di Kota Bandung, Jawa Barat. Kolam renang ini bernama Pemandian Tjihampelas (sekarang Cihampelas).
Di masa lalu, lokasi tersebut menjadi tempat favorit bagi warga Eropa yang singgah maupun tinggal di Kota Kembang. Pemandian Tjihampelas didirikan tahun 1902, dan dikomersilkan untuk penduduk pribumi di masa penjajahan Jepang.
Sayangnya, kejayaan kolam renang dan pemandian Tjihampelas tidak bertahan lama dan beralih fungsi menjadi bangunan hotel sejak tahun 2010 lalu. Berikut rangkuman kisahnya:
Mulanya Sebagai Kolam Ikan
©2022 NIMH Collectie via YouTube Bagus Darmadi / Merdeka.com
Melansir laman komunitasaleut, Pemandian Tjihampelas didirikan oleh seorang istri pemilik hotel kenamaan di Bandung bernama Nyonya Homann.
Nyonya Homann sadar banyak turis Eropa dan warga Belanda yang rindu kampung halaman dengan kolam renang mewah, yang saat itu belum ada di Hindia Belanda. Akhirnya ia membuat tempat berendam dengan mengalihfungsikan kolam ikan hias yang terletak di sekitar hotel.
Warga pribumi sebetulnya telah lama memanfaatkan empang-empang di persimpangan kampung untuk berenang. Namun lokasi tersebut sangat tidak disukai orang Belanda.
Dikhususkan bagi Warga Belanda dan EropaKeberadaannya cukup dikagumi pada masa itu, ditambah dengan desain arsitektur yang berpadu antara gaya klasik abad ke-19. Dari segi fasilitas, Pemandian Tjihampelas sangat lengkap.
Dulu, terdapat 3 buah kolam berstandar internasional, dengan ukuran 25x50 meter dan kedalaman 1,2 sampai 2 meter. Lalu, kolam kedua berukuran 12x12 meter dan memiliki kedalaman 1,1 meter. Kolam ketiga memiliki ukuran 8x3 meter, dengan dalam 80 senti khusus untuk anak-anak.
Selain itu, pihak hotel juga menyediakan fasilitas antar jemput menggunakan pedati khusus guna menambah antusias turis luar untuk berkunjung ke Bandung.
Berjasa Mencetak Atlet Belanda dan Nasional©2022 NIMH Collectie via YouTube Bagus Darmadi / Merdeka.com
Pemandian Tjihampelas di masa jayanya juga memiliki jasa yang besar bagi Hindia Belanda, dan Republik Indonesia pasca kemerdekaan. Salah satu atlet Belanda bernama Pet Stam pernah berlatih di kolam Tjihampelas untuk mengikuti Olimpiade Berlin tahun 1936. Stam berhasil mencatat rekor 0:59.9 untuk renang 100 meter gaya bebas dan, berhasil mengangkat nama negeri Belanda.
Di tahun 1950-an, dua atlet renang Jawa Barat bernama Susanti Wangsawiguna dan Wijaya Aulia juga lahir dari Pemandian Tjihampelas. Keduanya berhasil menjadi andalan Indonesia mewakili kejuaraan nasional maupun internasional. Sejumlah klub renang juga pernah lahir dari lokasi tersebut seperti Bandoengse Zwem Bond, Osvia, Mulo, Kweekschool dan Aquarius
Terbengkalai di Akhir Tahun 1950Menyadur dari artikel Merdeka.com edisi 22 Oktober 2015, keberadaan kolam tersebut berakhir di tahun 2010, yang sebelumnya terbengkalai dari tahun 1950an. Kini sisa Pemandian Tjihampelas sudah tidak ada dan berganti bangunan hotel yang menjulang tinggi di Jalan Cihampelas Belakang, No 10.
Walau kini tinggal cerita, Pemandian Tjihampelas masih bisa dikenang melalui jejak nama yang kini dijadikan kawasan Jalan Cihampelas. Konon, nama tersebut berasal dari pohon Hampelas yang merupakan sejenis pohon dedaunan kasar dan bisa digunakan sebagai penggosok. Sumber air yang digunakan untuk mengisi kolam juga berasal dari pohon yang tumbuh di sekitar lokasi.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca Selengkapnya12 Wisata Malam Bandung Populer dan Wajib Dikunjungi, Beri Pengalaman Liburan Berbeda
Menikmati Bandung di malam hari akan jadi pengalaman seru. Suasana dan pemandangan yang disajikan akan sangat berbeda jika dibandingkan waktu siang hari.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang
Tempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaWisata di Bandung yang Indah dan Menarik, Cocok jadi Tujuan Pelepas Penat
Kota Bandung sangat cocok dijadikan sebagai tujuan wisata karena memiliki beragam pilihan tempat yang indah, seru, dan menarik.
Baca SelengkapnyaWisata Pakuhaji Bandung, Destinasi Berkuda yang Menarik Dicoba
Wisata Pakuhaji cocok untuk didatangi oleh Anda yang sedang ingin belajar berkuda.
Baca SelengkapnyaSejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaBundaran HI Pagi Ini Usai Perayaan Tahun Baru 2024, Warga Keluhkan Beberapa Taman Rusak
Agus menyayangkan aktivitas warga malah merusak taman. Padahal harusnya, perayaan tahun baru tak merusak taman di sekitar.
Baca SelengkapnyaDibalik Gedung Tinggi nan Menjulang, Ada Tempat Wisata Bernuansa Alam Mempesona di Jakarta!
Tak hanya punya gedung tinggi, Jakarta menyimpan keindahan alam yang layak dinikmati.
Baca Selengkapnya