Wingko Babat, Oleh-Oleh Khas Semarang yang Ternyata Justru Asli Lamongan
Merdeka.com - Wingko babat adalah kue manis berbentuk lempeng bundar dari kelapa yang terkenal sebagai oleh-oleh khas Semarang. Kalau Anda mampir ke toko oleh-oleh di Semarang, pasti jajanan yang satu ini ada. Biasanya dikemas satu per satu dengan kantung kertas kecil, kemudian ditempatkan dalam wadah kotak atau tas kertas ukuran sedang.
Makanan ini dibuat dari bahan-bahan khas Indonesia seperti kelapa parut, gula pasir, tepung ketan putih, santan, telur ayam, dan daun pandan. Dulu wingko babat hanya dibuat dengan rasa kelapa dan aroma pandan. Namun sekarang Anda sudah bisa mendapatkan wingko babat rasa cokelat, pandan, durian, pisang, hingga nangka.
Meskipun terkenal sebagai oleh-oleh khas Semarang, ternyata wingko justru tidak berasal dari ibukota Jawa Tengah itu. Bagaimana ceritanya?
Asal-Usul Wingko Babat yang Ternyata Asli Lamongan
©Shutterstock
Meskipun populer di Semarang, rupanya tempat kelahiran wingko babat yang asli justru Lamongan, Jawa Timur. Wingko pertama kali dibuat oleh Loe Lan Ing pada tahun 1951. Karena tempat produksi berada di kecamatan Babat, sehingga kue disebut wingko babat.
Wingko babat lantas dipasarkan lewat jalur kereta api sepanjang Babat, Bojonegoro, Cepu, hingga Semarang. Tak heran jika wingko babat lantas banyak dijual di Semarang.
Saat ini wingko hadir dalam berbagai rasa dan umum dijajakan di toko oleh-oleh Semarang. Beberapa merek yang populer antara lain Wingko Babad Cap Kereta Api, Wingko Babat NN Meniko, Wingko Babat Dyriana, dan Wingko Babat cap Tiga Kelapa Muda.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perahu Bidar, Tradisi Lomba Perahu di Sungai Musi yang Sudah Ada sejak 1898
Tradisi lomba Perahu Bidar ini sudah berlangsung sejak Kesultanan Palembang tepatnya pada tahun 1898. Lomba ini juga dikenal dengan istilah Kenceran.
Baca SelengkapnyaKakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi
Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua
Seorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaMenengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia
Buah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Basemen Alun-alun Kota Bandung yang Jadi Spot Kuliner Baru, Suguhkan 140 Lapak Makanan
Ada 140 lapak kuliner, mulai dari makanan ringan sampai makanan berat tersedia dengan harga yang terjangkau.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaMenjelajahi Toko Tembakau di Sepanjang Jalan Kaliurang Jogja, Surganya Para Penikmat Tingwe
Sejak awal 2020 banyak bermunculan toko tembakau di Jogja. Salah satu tempat yang paling banyak dijumpai adalah di sepanjang Jalan Kaliurang
Baca SelengkapnyaLutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo
Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca Selengkapnya