Terungkap, inilah mengapa selingkuh bisa menjadi kebiasaan!
Merdeka.com - Jika pasangan kamu pernah selingkuh dan kemudian berjanji tidak akan mengulanginya lagi, sebaiknya jangan pernah percaya 100 persen. Bahkan bagi pakar relationship, mereka akan berpikir dua kali untuk kembali memercayai orang yang telah selingkuh.
Sekalipun perubahannya dikatakan bakal bertahap, itu akan sangat sulit. Mungkin benar, ada pepatah yang bilang, "Sekali penipu, tetap penipu". Dan hal tersebut kemungkinan besar akan berlaku di kasus perselingkuhan cinta.
Dalam sebuah studi terbaru, para periset membuat sekelompok orang yang duduk dan mengajukan beberapa pertanyaan secara terpisah guna mempelajari pola hubungan mereka sebelumnya. Para periset akan mewawancarai mereka yang pernah berselingkuh dari pasangannya di masa lalunya.
Lantas apa hasilnya? Simak beberapa fakta di bawah ini.
Fakta pertama
Menurut studi tersebut dikatakan bahwa orang yang pernah berselingkuh dari pasangannya memiliki kemungkinan 300 persen untuk melakukannya lagi dalam hubungan selanjutnya. Bahkan kemungkinan itu meningkat bagi mereka yang hanya sekali berselingkuh.
Fakta kedua
Ini adalah sebuah fakta menarik lainnya. Disebutkan bahwa korban, yakni orang yang pernah menjadi pihak yang diselingkuhi akan memiliki kemungkinan yang cukup tinggi untuk kembali ditipu alias diselingkuhi. Bahkan lebih tinggi dari sebelumnya.
Baik itu diselingkuhi oleh orang yang sama, atau oleh orang lain. Kecuali jika mereka benar-benar memetik sebuah pelajaran dari kisah pahitnya di masa lalu dan selalu berhati-hati.
Fakta ketiga
Apakah pelaku pernah merasa bersalah setelah berselingkuh. Ya,mungkin saja itu terjadi. Seseorang akan merasa bersalah telah berselingkuh dari pasangannya. Stres untuk pertama kalinya. Tapi seperti yang sudah dibahas sebelumnya, akan ada hal yang mendorong, baik dari diri sendiri maupun faktor kesempatan untuk kembali selingkuh.
Di situ, rasa bersalah kamu akan menurun dari perselingkuhanmu yang pertama. Hingga pada akhirnya kamu tidak akan memiliki rasa bersalah. Untuk itulah, beberapa pelaku selingkuh yang ketahuan pasangannya, justru akan balik menyalahkan pasangannya karena tidak mampu membuatnya bahagia sehingga memilih untuk mencari kebahagiaan dari orang lain.
Fakta keempat
Pada intinya, hasil dari studi ini menggarisbawahi bahwa perselingkuhan memiliki efek psikologis baik dari pelaku, maupun korban secara tidak langsung.Â
Yang paling mengkhawatirkan adalah selingkuh bisa menjadi sebuah kebiasaan yang membahayakan jika tidak dikendalikan dari diri sendiri.Â
Peran dari Brain Chemistry dalam hal mengulagi perselingkuhan sangat tinggi. Otak cenderung terbiasa dengan petualangan selama periode waktu tertentu karena kebiasaan.Â
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu hal yang biasanya paling menonjol tampak setelah pernikahan adalah perut yang kian membuncit.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaPerut buncit tidak selalu karena makanan. Kebiasaan sehari-hari juga bisa berkonribusi terhadap masalah ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ucapan terima kasih yang diberikan juga bukan hanya sekedar kata-kata, namun menjadi ungkapan tulus dan penuh rasa syukur atas perhatian.
Baca SelengkapnyaKita terkadang lupa bahwa ada perkara-perkara yang dapat menghapus pahala yang susah payah kita kumpulkan.
Baca SelengkapnyaKondisi lelah yang kita alami di hari ini bisa terjadi akibat hal yang kita lakukan kemarin malam.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang kini genap 41 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak, nampak tak banyak yang berubah dari penampilan Uut Permatasari.
Baca SelengkapnyaKebiasaan sederhana yang positif dapat membantu kita meraih kesuksesan dan kebahagiaan.
Baca SelengkapnyaTenggang rasa bentuk penghargaan terhadap perasaan, pemikiran, dan kepentingan orang lain.
Baca Selengkapnya