Merdeka.com - Pernahkah Anda menemukan bahwa orang yang memiliki kekuasaan malahan menjadi semakin bodoh? Anda bukan satu-satunya yang menyadari itu. Empat profesor Universitas berpendapat sama dan mereka merancang sebuah tes untuk mengetahui kebenarannya. Hasil studi itu menunjukkan bahwa kekuasaan yang besar membuat orang jadi terlalu percaya diri sehingga akhirnya mengambil keputusan yang salah.

Empat profesor yang melakukan studi ini adalah Nathanael Fast dari the Marshall School of Business di Universitas California Selatan, Niro Sivanathan dari London Business School, Nicole Mayer dari Universitas Illinois, dan Adam Galinsky dari the Kellogg School di Universitas Northwestern.

Mereka ingin tahu tentang konsep 'Kekuatan menarik orang-orang yang terlalu percaya diri' atau 'Kekuatan itu sendiri yang menciptakan rasa percaya diri yang berlebihan'.

Tim ini meminta subyek uji coba menulis secara detil mengenai saat-saat ketika mereka punya dan tidak punya kekuasaan. Kemudian mereka meminta subyek itu menjawab serangkaian pertanyaan faktual dan menilai seberapa yakin tentang jawaban tersebut. Nathanael dkk menemukan bahwa orang yang terlalu percaya diri, malah membuat jawaban yang kurang akurat.

"Ya, kepercayaan diri terhadap jawaban berbanding terbalik dengan tingkat akurasinya," ungkap salah satu anggota tim. Mereka mengonfirmasi tindak lanjut eksperimen ini dan memperluas hasilnya.

Akhirnya, peneliti sampai pada kesimpulan, "Tidak hanya orang yang terlalu percaya diri cenderung memperoleh kekuasaan, tetapi kekuasaan itulah yang membentuk rasa terlalu percaya diri. Menemukan cara praktis untuk mencari hubungan kausal antara kekuasaan dan terlalu percaya diri merupakan upaya penting untuk penelitian di masa depan. Kekuasaan tidak hanya soal kepentingan pemegang kekuasaan, tetapi juga untuk kepentingan orang-orang yang dipengaruhi keputusan mereka," seperti dilansir dari forbes.com.