Merdeka.com - Jika berlibur ke Bali, kurang pas rasanya kalau belum mengunjungi Tanjung Benoa. Daerah pesisir di ujung tenggara Bali. Pasalnya, Tanjung Benoa memiliki kawasan laut yang sangat tenang.

Lain halnya dengan Pantai Ulu watu atau Kuta, yang diminati karena ombak besarnya. Oleh karena itu, Tanjung Benoa menjadi satu-satunya tempat untuk menikmati permainan air di pulau dewata.

Perjalanan dari bandara Ngurah Rai ke Tanjung Benoa ditempuh dalam waktu 20 menit. Keluh-kesah selama perjalanan terbayar ketika Anda sudah menginjakkan kaki di pasir putih. Inilah Tanjung Benoa. Sebuah kawasan pesisir dengan ombak yang tenang.

Ada banyak permainan air yang digemari oleh wisatawan, contohnya jetski, parasailing, banana boat, scuba diving, snorkeling, dan flying fish. Disamping permainan air, Pulau Penyu merupakan salah satu obyek wisata yang paling dicari.

Perjalanan menuju Pulau Penyu sangat menyenangkan. Wisatawan diajak menikmati biota laut, yang terlihat dari kaca tembus pandang, yang berada di tengah boat.

Tenang, Anda tak perlu merogoh kocek dalam. Satu boat dapat menampung maksimum 10 orang dan dihargai sekitar Rp 400.000-700.000. Jadi, harga tiket per orang berkisar antara Rp 40.000 sampai 70.000.

Keelokkan Pulau Penyu

Daging dan telur penyu dulunya sering diburu untuk dimakan atau sebagai syarat upacara. Namun, kini pemerintah telah memberlakukan pelarangan berburu penyu karena faktor kelangkaan. Untuk melindungi hewan bertempurung itu, warga menciptakan beberapa pusat penangkaran penyu. Salah satunya di Pulau Penyu.

Untuk sampai ke pulau ini, wisawatan hanya menempuh perjalanan laut 15 menit. Tak jauh, bukan? Di lokasi seluas kurang lebih tiga hektar ini, Anda dapat menemukan beragam satwa, selain penyu. Misalnya, burung rangkok, ular phyton, dan kelelawar. Nah, ini saat paling tepat untuk mengabadikan momen spesial dengan berpose bersama hewan eksotis.

Nikmati pengalaman tak terlupakan berlibur ke Tanjung Benoa. Percayalah, Anda mungkin merasa sedang di surga.