Merdeka.com - Anda sudah pernah mendengar tentang taxidermy? Taxidermya adalah sebuah cabang kesenian di mana hewan-hewan yang sudah mati diawetkan dan dijadikan pajangan seperti diorama yang dipamerkan di museum-museum. Biasanya hal ini dilakukan dengan cara mengeluarkan daging dan organ hewan yang sudah mati, kemudian kulitnya diawetkan dan diisi dengan kapas atau benda lain untuk mendapatkan bentuk asli hewan.

Beberapa waktu belakangan Elle Kaye, seorang ahli taxidermy  menuai kontroversi karena hobinya yang aneh. Dilaporkan Oddity Central wanita 22 tahun asal Inggris ini punya kebiasaan makan yang sangat tidak biasa. Elle biasa mengonsumsi daging hewan mati yang hendak ia jadikan karya seni.

Elle biasanya mengambil bangkai hewan yang mati karena sakit atau tertabrak kendaraan di jalan raya.Karena tak ingin menyia-nyiakan hewan yang sudah mati tersebut biasanya Elle mencoba untuk memakan sebanyak mungkin bagian tubuh hewan yang sudah mati tersebut. Biasanya Elle mengambil bagian daging yang masih terhitung segar dan membuang organ serta sisa daging yang sudah busuk. Sementara kulit dan kepala hewan akan dijadikan pajangan. Padahal hewan-hewan yang dijadikan materi karya seni oleh Elle sangat bervariasi, dari burung hingga tikus.

Photo by Oddity Centra l

Wanita cantik yang pernah mengenyam pendidikan di Loughborough University ini mengatakan bahwa tindakannya memakan daging bangkai hewan itu merupakan satu bentuk tindakan daur ulang dan usaha untuk meminimalkan limbah.

"Bagi saya, itu adalah pilihan gaya hidup," katanya. "Sebagai pemakan daging, tidak ada alasan untuk membuang daging yang masih layak dimakan." Menurut Elle tindakannya itu bijaksana karena dengan begitu ia memastikan nyaris semua bagian tubuh hewan yang mati akan bermanfaat, tidak seperti seniman taxidermy lain yang kebanyakan hanya mengambil kulit dan kepala hewan saja.

Tindakan Elle ini tak urung mengundang komentar negatif dari banyak orang. Belum lagi karya-karyanya yang kebanyakan tidak konvensional. Salah satunya adalah buket bunga yang terbuat dari tikus-tikus yang diawetkan.

Photo by www.kalenderov.com

Walaupun begitu, kepada Kalenderov Elle mengaku kalau kebiasaan makan dan profesinya itu bukan lantaran ia kejam terhadap binatang. Menurut Elle ia justru sangat menyukai binatang dan sempat bercita-cita menjadi dokter hewan. Karena itulah Elle selalu menyertakan hewan dalam karya-karya seninya.