Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Salar de Uyuni, cermin alam terbesar di dunia

Salar de Uyuni, cermin alam terbesar di dunia Dataran garam Salar de Uyuni, Bolivia. ©2014 Merdeka.com/Wikimedia Commons/Chechevere

Merdeka.com - Inilah Salar de Uyuni, dataran garam terbesar di dunia seluas 10.582 kilometer sekaligus cermin alam terbesar di dunia. Terletak di antara Potosi dan Oruro, dekat puncak Pegunungan Andes, Bolivia dataran garam ini terbentuk oleh beberapa danau prasejarah, yang berubah bentuk sekitar 30.000 sampai 42.000 tahun yang lalu. Permukaannya tertutup lapisan garam setinggi beberapa kaki, menjadikan dataran ini tetap kering sepanjang tahun.

Menurut Gizmodo, beberapa kali dalam setahun dataran yang terletak di barat daya Bolivia tersebut mendapatkan curahan hujan hingga tertutup lapisan air tipis. Saat itulah Salar de Uyuni menjelma menjadi cermin alam terbesar di muka bumi. Permukaannya yang datar sempurna dan jernih memantulkan refleksi langit dan awan di atasnya, menghasilkan pemandangan yang mengagumkan bagi siapa saja yang menyaksikannya.

salar de uyuni bolivia

Photo by Dadi360/Takaki Watanabe

Meskipun dari gambar terlihat sangat panas, sebenarnya suhu di Salar de Uyuni cukup hangat, hanya berkisar antara 13 derajat sampai 21 derajat celcius. Setiap tahun para turis berdatangan ke Salar de Uyuni untuk menyaksikan fenomena cermin raksasa tersebut. Selain bercermin di sana pengunjung Salar de Uyuni juga berkesempatan untuk menyaksikan kawanan burung flamingo merah muda yang memang menjadikan kawasan dataran garam ini sebagai habitat mereka.

Menurut Wikipedia dalam bahasa Spanyol, salar berarti dataran garam. Sedangkan kata uyuni diambil dari bahasa Aymara yang berarti pena atau hamparan. Uyuni juga merupakan nama sebuah kota yang menjadi tempat persinggahan para turis yang hendak mengunjungi dataran gara tersebut. Jadi Salar de Uyuni bisa diartikan sebagai dataran garam yang terhampar atau dataran garam di Kota Uyuni.

salar de uyuni bolivia

Photo by Dadi360/Takaki Watanabe

Salar de Uyuni juga dikenal dengan nama Salar de Tunupa. Menurut legenda Aymara, dulunya Gunung Tunupa, Kusku, dan Kusina yang mengelilingi Salar adalah raksasa. Tunupa dan Kusina adalah raksasa perempuan, sedangkan Kusku adalah raksasa lelaki. Tunupa kemudian dinikahi Kusku, tetapi Kusku malah melarikan diri dengan Kusina. Sambil meratapi kepergian Kusku, Tunupa menangis sambil menyusui putranya. Kemudian air mata dan ASI Tunupa jatuh ke bumi, bercampur menjadi satu dan membentuk dataran garam. Karena penghormatan warga setempat terhadap Tunupa, mereka lebih suka menyebut dataran garam tersebut dengan nama Salar de Uyuni daripada Salar de Tunupa.

(mdk/tsr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sungai Merah Cusco yang Sangat Unik dengan Aliran Air Berwarna Merah Alami

Sungai Merah Cusco yang Sangat Unik dengan Aliran Air Berwarna Merah Alami

Di Peru, terdapat sebuah sungai yangmemiliki aliran air berwarna merah darah. Simak faktanya berikut ini!

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Studi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat

Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat

Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau

Baca Selengkapnya
Bukan Sembarang Batu, Pemandu Turis Temukan Fosil Buah Pinus Berusia 115 Juta Tahun di Pinggir Pantai

Bukan Sembarang Batu, Pemandu Turis Temukan Fosil Buah Pinus Berusia 115 Juta Tahun di Pinggir Pantai

Tanaman purba ini berasal dari Zaman Greensand Bawah. ketika terjadi kenaikan air laut secara besar-besaran ke daratan.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Dua Kali Erupsi Dalam Sehari, Semburan Abu Vulkanik Capai 800 Meter

Gunung Semeru Dua Kali Erupsi Dalam Sehari, Semburan Abu Vulkanik Capai 800 Meter

Gunung Semeru mengalami dua kali erupsi dalam sehari.

Baca Selengkapnya
Heboh Penemuan Dinosaurus Kerdil Seukuran Bebek yang Hidup 68 Juta Tahun Lalu

Heboh Penemuan Dinosaurus Kerdil Seukuran Bebek yang Hidup 68 Juta Tahun Lalu

Spesies baru dari dinosaurus yang berukuran kerdil baru-ini telah diidentifikasi berada di Maroko. Yuk, cek faktanya!

Baca Selengkapnya