Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelayanan awak kabin di kelas bisnis dan ekonomi ternyata beda

Pelayanan awak kabin di kelas bisnis dan ekonomi ternyata beda Awak kabin di pesawat Singapore Airlines. ©REUTERS/Edgar Su

Merdeka.com - Anda yang rajin bepergian ke luar kota dan negeri, baik untuk liburan atau bisnis, pasti memilih pesawat sebagai alat transportasi. Nah, pernahkah Anda menyadari perbedaan pelayanan di kelas bisnis dan ekonomi?

Kelas di pesawat menentukan fasilitas yang diberikan. Kursi dan makanan misalnya adalah hal yang dapat bisa terlihat dari keduanya. Namun, bagaimana dengan pelayanan dari awak kabin?

Beberapa waktu lalu, Liputan6.com berkesempatan mengunjungi pusat pelatihan awak kabin salah satu maskapai terbaik di dunia, Singapore Airlines. Di sana, tengah berlangsung pelatihan awak kabin untuk melayani kelas bisnis.

Puluhan awak kabin yang tengah berlatih itu sebenarnya bukan baru lagi di dunia penerbangan. Mereka sudah satu setengah tahun melayani penumpang di kelas ekonomi. Namun, mereka perlu belajar untuk melayani penumpang di pesawat kelas bisnis.

Di mana letak perbedaannya?

Lead Steward Singapore Airlines Warren Ovinis mengatakan, beberapa hal yang dilatih adalah memberikan salam, menawarkan bacaan, cara menyajikan makanan dan wine, dan sebagainya. Penyajian makanan di pesawat kelas bisnis berbeda dengan ekonomi karena makanan disajikan di piring dengan tata meja seperti di restoran.

“Untuk menyajikan makanan ini para awak kabin harus memastikan piringnya bersih dari cap jari, jangan sampai ada bekas tangan atau makanan yang tercecer. Jika ada wine atau keju, mereka juga harus tahu cara menyajikannya,” ujar Ovinis.

Hal-hal demikian biasanya tidak ada di kelas ekonomi. Sehingga para awak kabin perlu dilatih selama empat hari, dengan beberapa minggu sebelumnya sudah diberikan materi untuk dipelajari sendiri.

Sesudah pelatihan, awak kabin belum boleh langsung bekerja di kelas bisnis. Mereka harus magang dulu selama tiga bulan.

Vira Sibarani adalah pramugari Singapore Airlines asal Indonesia. Wanita asal Jakarta ini sudah bekerja di maskapai tersebut selama 1,5 tahun dan kali ini dilatih untuk melayani kelas bisnis. Ia mengaku semangat untuk mengikuti pelatihan untuk modalnya ujian seusai magang.

Selain melayani penumpang, para awak kabin juga dipersiapkan untuk menjaga keselamatan. Karena itu, mereka dilatih untuk menghadapi situasi darurat yang diperbarui secara berkala.

Reporter:Unoviana Kartika Setia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/ita)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kecerdasan Buatan Kini Dimanfaatkan untuk Belajar Mengaji, Begini Kisah di Balik Pembuatannya

Kecerdasan Buatan Kini Dimanfaatkan untuk Belajar Mengaji, Begini Kisah di Balik Pembuatannya

Dengan AI, kegiatan belajar mengaji yang umumnya mewajibkan pendampingan guru secara langsung atau tatap muka, kini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Banyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya

Banyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya

Pentingnya menerapkan ilmu akuntansi dalam pengelolaan bisnis, seperti masalah pembukuan keuangan, pencatatan stok barang misalnya.

Baca Selengkapnya
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.

Baca Selengkapnya
Banyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar

Banyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar

Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.

Baca Selengkapnya
Contoh Kerja Bakti di Lingkungan Masyarakat, Lengkap Beserta Penjelasannya

Contoh Kerja Bakti di Lingkungan Masyarakat, Lengkap Beserta Penjelasannya

Kerja bakti memiliki peran penting dalam membangun dan memelihara kebersamaan serta kesejahteraan di lingkungan masyarakat.

Baca Selengkapnya