Nikmati suasana Korea era Joseon di Jeju Folk Village Museum
Merdeka.com - Masih ingat dengan drama Dae Janggaeum atau Jewel In The Palace? Drama berlatar Korea era Dinasti Joseon itu sempat menjadi fenomena yang ikut menjadikan Korean Wave mewabah. Lokasi-lokasi pengambilan gambar dalam drama tersebut benar-benar tampak seperti Korea di zaman kerajaan, bukan? Ternyata tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh tokoh Janggeum itu benar-benar ada, lho. Bahkan Anda juga bisa mengunjunginya jika berwisata ke Pulau Jeju, Korea Selatan.
Latar drama Dae Janggeum itu terletak di Jeju Folk Village Museum. Menurut situs Visit Korea, Jeju Folk Village Museum adalah desa buatan yang sengaja didirikan di area seluas kurang lebih 16 hektar di Pyoseon-myeon, Namjeju-gun, Jeju. Area yang terdiri dari beberapa desa ini dibuat dengan meniru konsep perkampungan pada tahun 1890-an. Perkampungan tersebut terbagi menjadi empat tema, yaitu desa pegunungan, desa di daerah kaki bukit, desa nelayan, dan desa shamanisme. Lengkap dengan ribuan peralatan kuno yang terbuat dari bambu, tanah liat, porselen, dan besi. Atraksi utama yang ditawarkan oleh museum terbuka ini adalah replika dari kebudayaan zaman kuno Korea. Ada 117 pondok, rumah, dan fasilitas umum ala zaman kerajaan yang bisa ditemui di sini.
Photo by www.lifeinkorea.com
Dengan mengunjungi museum ini Anda akan serasa melangkah ke dalam setting film saeguk (film kolosal Korea dengan setting zaman kerajaan). Di Jeju Folk Village gaya hidup yang unik dan budaya tradisional dari Pulau Jeju disajikan sebagai mereka muncul pada bad ke-19. Sebuah desa pegunungan, desa nelayan, kebun raya, pasar, gedung pemerintah tua dan otentik ritual perdukunan yang diciptakan di Pyoseon-ri. Desa ini dibangun berdasarkan penelitian yang panjang pada periode tahun 1890-an pada akhir Dinasti Joseon dan sebelum aneksasi Jepang Korea.
Lebih dari 8.000 buah peralatan kuno yang ditampilkan di sini seperti peralatan rumah tangga, instrumen pertanian, alat tangkap, mebel, dan barang-barang tanah. Di ruang kinerja rakyat, pertunjukan budaya tradisional seperti lagu-lagu rakyat, tarian Haenyeo, dan tarian topeng diadakan dua kali sehari. Selain itu, pengrajin bersertifikat menunjukkan teknik waktu dihormati mereka. Melalui video dan audio bahan, aset budaya Jeju ini seperti legenda, dialek provinsi dan lagu-lagu rakyat dapat dinikmati. Di pasar lokal, berbagai makanan tradisional bisa dicoba dengan harga yang wajar.
Photo by english.visitkorea.or.kr
Sejak kemunculan drama Dae Janggeum yang populer di seluruh dunia, museum terbuka ini juga ikut menuai popularitas. Untuk itulah, sejak bulan Maret 2006 Jeju Folk Village Museum membuka Daejanggeum Mini Theme Park. Di sini pengunjung bisa menyaksikan lokasi-lokasi pengambilan gambar dalam Dae Janggeum. Mulai dari tempat Jang-geum bekerja sebagai dayang hingga tempat ia belajar ilmu kedokteran.
Nah, kalau Anda juga berniat napak tilas perjalanan Jang Geum, Anda bisa mengunjungi salah satu atraksi wisata favorit di Pulau Jeju ini. Menurut situs Iacr.org, Anda tinggal menumpang bus dari Terminal Bus Jeju melalui East Industrial Road selama 50 menit atau 40 menit saja jika Anda menumpang bus dari Terminal Bus Seogwipo. Dengan harga tiket masuk sebesar 4.000 Won, Anda pun bisa menikmati suasana pedesaan Korea pada zaman Dinasti Joseon.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini rumah ini menjadi sebuah museum yang bisa dikunjungi wisatawan secara gratis
Baca SelengkapnyaDestinasi wisata di Jember mencakup berbagai macam pilihan dari panorama alam hingga museum.
Baca SelengkapnyaDi museum ini pengunjung seakan diajak menapaki jejak masa silam kejayaan peranakan Tionghoa di Tangerang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta
Baca SelengkapnyaJatim Park 1 adalah Museum Satwa, ini info lengkapnya.
Baca SelengkapnyaTempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca SelengkapnyaKim Ju Ae sangat antusias melihat langsung proses beternak ayam di peternakan Kwangchon.
Baca SelengkapnyaKesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.
Baca Selengkapnya