Nagashi-somen, Tradisi Unik Makan Mi Dingin Seluncur ala Jepang
Merdeka.com - Pernah mendengar tentang somen? Somen adalah sejenis mi tipis asal Jepang yang dibuat dari tepung terigu. Mi ini sangat tipis dan kenyal. Ketebalannya tak lebih dari 1,3 milimeter saja. Somen biasanya disajikan sebagai campuran salad, sup, atau disajikan dengan saus ringan. Saat musim panas, menurut situs Toyohara somen menjadi salah satu hidangan favorit warga Jepang. Disajikan dingin dengan direndam dalam air dan es batu, kemudian dimakan setelah dicelupkan ke dalam saus tsuyu segar yang terbuat dari kecap Jepang, rebusan ikan, mirin, bawang, dan myoga (sejenis jahe dari Jepang).
Kalau orang-orang dari daerah tropis seperti Indonesia mengonsumsi minuman dingin untuk menjaga agar suhu tubuh tidak naik, maka orang Jepang memakan somen untuk membantu agar tubuh tetap dingin.
Photo by konbini.com.br
Warga Jepang punya tradisi unik dalam menyantap somen di musim panas. Biasanya mereka mengolah mi pipih ini menjadi nagashi somen. Mie ditempatkan di atas bilah-bilah bambu yang telah dibelah dan dialiri air dingin. Kemudian di sepanjang batang bambu yang dialihfungsikan sebagai saluran ini berdiri orang-orang yang siap menyantap somen, lengkap dengan sumpit dan semangkuk saus tsuyu di kedua tangan.
Sebelum somen dialirkan di atas batang bambu, biasanya si penyaji akan berteriak "Ikuyo!" sebagai peringatan agar setiap orang bersiap-siap dengan mangkuk tsuyu mereka sebab somen akan segera dialirkan. Begitu somen mengalir di hadapan, mereka harus cepat-cepat menangkapnya dengan sumpit. Mengambil somen licin yang mengalir ini membutuhkan ketangkasan tersendiri. Namun justru di situlah letak keseruannya. Somen yang tidak berhasil diambil biasanya ditampung di ujung bilah bambu, kemudian dimakan ramai-ramai atau dialirkan kembali.
Photo by www.sakura-hostel.co.jp
Tak jarang warga Jepang membuat nagashi somen ini untuk dimakan bersama keluarga atau para tetangga saat siang hari yang gerah. Yang tinggal di rumah kecil di kota besar dan kesulitan mencari pohon bambu biasanya membeli mesin nagashi somen kecil untuk diletakkan di meja makan. Mesin ini dirancang untuk mensimulasikan pengalaman makan nagashi somen di rumah, jadi warga kota yang rumahnya kecil tak perlu repot-repot mencari batang bambu terlebih dahulu jika ingin makan somen.
Photo by www.flickr.com
Kedai mi dan restoran pun biasanya ikut menawarkan nagashi somen di musim panas. Bilah dari bambu atau batu tempat helai-helai somen dialirkan ditempatkan di sepanjang tempat makan. Di restoran-restoran mahal biasanya somen dialirkan ke dalam sungai buatan dari batu yang dibangun mengelilingi taman, sehingga pelanggan bisa menikmati mi dingin sambil menikmati keindahan taman ala Jepang.
Photo by yourshikoku.com
Cara makan yang cukup unik, bukan? Dan pastinya menghadirkan keceriaan tersendiri di tengah teriknya matahari musim panas. Anda juga tertarik untuk menyantap mi ala nagashi somen?
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning
Tradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMengenal Nyumbun, Tradisi Menangkap Kerang Khas Suku Duano di Jambi
Tradisi nyumbun dari Suku Duano Jambi ini mengandung makna mendalam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Memilih Gamis untuk Lebaran yang Terbuat dari Katun Jepang
Beberapa cara memilih gamis untuk Lebaran yang terbuat dari katun Jepang. Yuk simak tipsnya!
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan
Kenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaMenyambut Tahun Naga Kayu, Antara Mitos dan Makna yang Terkandung di Dalamnya
Tahun 2024, akan memasuki tahun Naga kayu, yang dalam budaya Asia Timur, naga telah lama dianggap sebagai simbol kebesaran dan kemakmuran.
Baca SelengkapnyaCara Bikin Kue Semprit untuk Sajian Natal, Enak dan Mudah Dibuat
Kue semprit adalah salah satu jenis kue tradisional yang telah dikenal di berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaAdakan Jumat Berkah di Panti ODGJ, Aksi Wanita Ini Tuai Pujian
Memesan 270 porsi sate dan es teh, Nara pun membagikan makanan dan minuman ini pada para penghuni panti.
Baca SelengkapnyaMenyantap Masakan Sunda di Rumah Makan Laksana, Hadirkan Suasana Perdesaan dengan Menu Oseng Legendaris Andalan
Pengunjung dijamin akan puas menyantap berbagai hidangan khas bumi Parahyangan yang otentik.
Baca Selengkapnya