Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kata Psikolog, Ini 8 Tanda Kamu Adalah Pasangan yang Egois

Kata Psikolog, Ini 8 Tanda Kamu Adalah Pasangan yang Egois Ilustrasi pasangan. ©2017 Palari Films

Merdeka.com - Apakah kamu termasuk pasangan egois? Yakin jawabannya tidak? Dalam setiap hubungan pasti ada momen di mana salah satu pihak bersikap egois. Kalau cuma sesekali tentu masih bisa dimaklumi. Tetapi jika perilaku seperti ini menjadi kebiasaan, kelangsungan hubungan yang sehat bisa bermasalah.

Sebagian besar dari kita tidak sadar kalau sudah menunjukkan sikap egois. Karena itulah ada baiknya untuk berkaca kepada diri sendiri dan bertanya, apakah kita sudah menjadi pasangan yang mampu mengesampingkan hasrat untuk bersikap egois?

Berikut ini sejumlah terapis hubungan dan psikolog berbagi dengan The Huffington Post mengenai tanda-tanda pasangan egois.

Selalu Meminta Didengarkan, Tetapi Enggan Melakukan Hal yang Sama

Selalu mengharapkan pasangan mau mendengarkan setiap curhatan, tetapi tidak menawarkan hal yang sama sebagai balasan. Ini adalah tanda paling umum dari pasangan yang egois.

"Salah satu alasan terbaik untuk berada dalam hubungan adalah kita memiliki seseorang yang bisa menjadi tempat untuk menceritakan masalah kita, yang akan berada di pihak kita ketika dunia terasa kejam. Perasaan dipahami dan diterima itulah inti dari sebuah kedekatan. Jika Anda merasa bosan atau bertingkah seolah pasangan Anda merepotkan ketika dia mulai bercerita tentang harinya yang buruk, rasanya seperti membanting pintu emosional di wajah mereka. Bahkan jika pasangan Anda tidak protes, tindakan itu masih menjadi alasan seseorang merasa kesepian dalam suatu hubungan," kata Amy Begel, terapis pernikahan dan keluarga.

Memilih Ngambek Alih-Alih Mendiskusikan Masalah Secara Dewasa

"Egois namanya jika Anda tidak berusaha mengkomunikasikan perasaan sakit hati atau amarah yang sedang dirasakan kepada pasangan. Percakapan yang berat sering muncul dalam hubungan romantis. Anda membuat pasangan Anda sangat tertekan ketika Anda menolak untuk berbicara kepada mereka," tutur Marni Feuerman, ahli terapi pernikahan dan keluarga.

Bersikeras Pendapatnya yang Paling Benar Setiap Saat

"Ini adalah bendera merah yang menunjukkan tingkat keegoisan akut. Jika Anda merasa selalu menekankan pembicaraan hanya pada sudut pandang Anda sendiri, Anda telah menggiring hubungan Anda pada kegagalan," kata Gary Brown, terapis pernikahan dan keluarga.

Menurut Brown, selalu ngotot bahwa pendapatnya paling benar mengindikasikan kalau kita menganggap hubungan tersebut ada hanya untuk memenuhi kebutuhan kita. Kebutuhan pasangan merupakan prioritas kesekian atau justru dipandang tak penting sama sekali.

"Jika seperti itu ceritanya, Anda benar-benar bukan pasangan sama sekali," kata Brown lagi.

Selalu Menuduh Pasangan Egois

Menurut Steven Stosny, seorang psikolog, hal yang paling sering kita tuduhkan kepada orang lain sebenarnya adalah bagian dari diri sendiri yang paling kita benci.

"Ketika menuduh pasangan egois, seringnya yang kita maksud adalah mereka tidak memenuhi keinginan egois kita," tutur Stosny.

Bete Setiap Pasangan Membuat Rencana tanpa Melibatkan Kita

"Memiliki hobi sendiri dan menyeimbangkan me time dengan we time merupakan hal yang sehat. Jika Anda selalu membuat pasangan Anda merasa bersalah karena menjadi individu yang 'terpisah' dari Anda, maka ini adalah sikap yang sangat egois," kata Feuerman.

Selalu Mengkritik Teman-Teman dan Keluarga Pasangan

"Kadang-kadang saya melihat pasangan di mana satu pihak menolak untuk bergaul dengan teman-teman pasangannya, atau meremehkan mereka, memandang rendah mereka atau sebaliknya bersikap tidak menyenangkan terhadap teman-teman si pasangan. Tindakan ini menciptakan ketidakseimbangan yang mengganggu dalam hubungan, di mana satu orang menjadi wasit penentu siapa yang bisa 'masuk' dan siapa yang harus 'keluar' dalam lingkaran hubungan," tutur Bagel.

Perilaku seperti ini juga menyiratkan superioritas salah satu pihak di dalam hubungan, sementara kedua belah pihak dalam sebuah hubungan seharusnya berada di posisi yang setara.

Tidak Memahami Kebutuhan Pasangan

"Dalam hubungan yang sehat, kita seharusnya menyadari apa yang bisa menyenangkan pasangan kita dan setidaknya meluangkan waktu untuk mencoba mengakomodasi keinginan mereka. Ini adalah masalah keseimbangan. Kita tidak hidup untuk menyenangkan pasangan saja, tetapi kita juga tidak boleh acuh terhadap kebutuhan, keinginan, serta hasrat pasangan kita," tutur Begel.

Mengancam Putus Jika Tidak Dituruti

"Bahkan dalam hubungan terindah sekalipun, tidak ada orang yang bisa selalu mendapatkan keinginannya. Jika Anda menghabiskan waktu Anda dengan mengancam untuk meninggalkan pasangan Anda, bagaimana mereka bisa percaya bahwa tindakan Anda itu tidak selalu tentang Anda dan kebutuhan Anda? Seseorang yang benar-benar mencintai pasangannya akan bersikap cukup dewasa dan memiliki kesadaran diri yang cukup untuk mengetahui bahwa mengancam untuk meninggalkan seseorang yang kita cintai hanya karena kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan itu sangat menyakitkan," kata Brown.

(mdk/tsr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog

Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog

Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog

Baca Selengkapnya
Mengenal Apa Itu Ego dan Cara Menyikapinya dengan Benar, Baca Lebih Lanjut

Mengenal Apa Itu Ego dan Cara Menyikapinya dengan Benar, Baca Lebih Lanjut

Memahami definisi ego sangat penting untuk kesadaran diri dan pertumbuhan pribadi.

Baca Selengkapnya
Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya

Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya

Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.

Baca Selengkapnya
Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Pada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
7 Cara Mengendalikan Emosi saat Marah, Pilih Sikap Bijaksana

7 Cara Mengendalikan Emosi saat Marah, Pilih Sikap Bijaksana

Mengendalikan emosi saat marah adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan.

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan

Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan

Emosi dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak bagaimana emosi dapat mempengaruhi kesehatan!

Baca Selengkapnya
Gambar Orang Psikotes saat Tes Seleksi, Begini Cara Membuatnya yang Benar

Gambar Orang Psikotes saat Tes Seleksi, Begini Cara Membuatnya yang Benar

Tes gambar orang psikotes atau Draw A Man Test adalah salah satu bentuk alat tes psikologi yang sering kita jumpai saat seleksi penerimaan karyawan.

Baca Selengkapnya
Konflik Pribadi adalah Masalah Antar Individu, Pahami Penyebab dan Cara Mengatasinya

Konflik Pribadi adalah Masalah Antar Individu, Pahami Penyebab dan Cara Mengatasinya

Konflik pribadi dapat terjadi dalam berbagai macam konteks masalah.

Baca Selengkapnya