Kartolo: Saya bukan pemain ludruk
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan Kartolo? Seorang pelawak dan pemain ludruk dari Pasuruan, Jawa Timur. Kartolo memulai karirnya dalam dunia seni ludruk sejak tahun 1960-an. Namun, tak disangka pernyataan mengejutkan keluar dari pemain ludruk terkenal ini.
"Saya ini kan bukan pemain ludruk," ungkapnya ketika ditemui Merdeka.com pada salah satu pagelaran ludruk yang diadakan Menkominfo di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu (13/10).
"Saya memang bermain ludruk, namun sejak tahun 1980-an sudah ada di lawak," jelasnya.
Meski sudah aral melintang dan membesarkan namanya di dunia ludruk, namun tampaknya Kartolo sudah tak mau dirinya disebut sebagai pemain ludruk, melainkan sebagai pelawak. Hal ini karena menurut pahamnya lawak dan ludruk adalah dua kesenian lokal yang berbeda.
Lawak hanya dilakukan oleh beberapa orang dan berisikan lawakan atau lelucon. Sementara ludruk adalah kesenian tradisional yang terdiri atas beberapa bagian, antara lain tarian remo di awal, lawakan, kemudian drama yang membuat penonton tertawa. Jumlah pemain ludruk pun tak bisa hanya sedikit.
Setidaknya ludruk harus dimainkan oleh kelompok yang terdiri atas pemain karawitan, sinden, penari remo, pemain ludruk, dan pelawak itu sendiri. Dalam satu kelompok ludruk, jumlah pemain bisa mencapai 50 orang.
Namun, hal berbeda diungkapkan oleh maestro ludruk lainnya yang berasal dari Malang yaitu Suyono. Seniman ludruk yang juga disebut sebagai senior dari Kartolo ini memiliki pendapat berbeda mengenai ludruk dan lawak. Menurut Suyono, pelawak sama saja dengan ludruk.
"Ya sama saja, lawak kan juga bagian dari acara ludruk. Bagian terpenting dari ludruk adalah tarian remo. Kalau ada remo, meskipun jumlah personil ludruk sedikit, tetap saja dinamakan ludruk," papar pria yang akrab dipanggil Yono ini pada Merdeka.com, Senin (15/10).
Meski terdapat perbedaan persepsi di antara seniman mengenai ludruk dan lawak, hal ini tak mengurangi kecintaan dan usaha mereka untuk terus melestarikan budaya lokal tanah air.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Leo juga tampak memberi selamat pada kekasihnya yang sudah resmi menjadi anggota TNI.
Baca SelengkapnyaDeretan komentar pemain Timnas Indonesia U-23 terkait keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov.
Baca SelengkapnyaSementara untuk luka berat pada mudik dan lebaran tahun ini mengalami kenaikan. Aan mengungkap trend luka berat pemudik hingga 533.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaMat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya
Baca Selengkapnya