Merdeka.com - Banyak yang bilang berjualan melalui dunia online memang susah susah gampang. Tapi apa benar sih ada orang yang sanggup menangani lima online shop sekaligus?

Ada. Seorang pria yang baru berusia 29 tahun bernama lengkap Hendy Suprapto inilah yang menjalaninya. Hendy yang tertarik dengan dunia online shop sejak membantu toko ibunya di Mangga Dua kini menjadi bos besar dari 5 online shop yang dia kelola, yaitu Ayobelanjabaju.com, Tahilalat.info, Cipihipi.com, Obat Bau Badan, dan Bajucouple.com.

Berawal dengan modal uang 300 ribu rupiah saja, Hendy kini sanggup memutar uangnya hingga mencapai 300 juta dalam sebulan. "Dari modal 300rb muter-muter berkembang banyak, dari komputer satu dan karyawan online satu yaitu saya sendiri, saya kelola terus lalu orderan makin banyak. Akhirnya baju yang di Mangga Dua, langsung ganti konsep jadi toko baju couple. Omset saya pun yang dari modal 300rb sempat mencapai 300 juta sebulan berkat Tuhan banget itu", ceritanya pada Merdeka.com (5/12).

Ketika ditanyai mengenai bagaimana caranya mengelola bisnis yang beragam dan banyak, pria kelahiran Pangkal Pinang ini menjawab "Karyawan saya ada banyak Non, ada 13. Saya buatkan kantor sendiri bahkan juga ada butiknya. Karena saya kebanyakan bergerak di bidang fashion, saya juga punya desainer dan tim produksi pakaian sendiri sehingga sekarang saya tidak lagi mengambil dari pabrik. Saya sudah jadi produsen".

Meski memiliki tiga belas karyawan, bukan berarti mengelola lima online shop ini menjadi mudah. Hendy terus mengupayakan segala promosi untuk memperkenalkan online shopnya. "Saya harus promosi lewat banyak cara seperti Facebook, Twitter, Artikel-artikel yg bagus, terus, lewat BBM, email, banyak Non pokoknya kita maksimalin semuanya sebisa mungkin", ujar alumnus Trisakti ini.

Perjalanan Hendy juga tidak selalu mulus. Tidak hanya pernah tertipu, Hendy bahkan pernah mengalami kemalingan yang diduga dilakukan oleh karyawan kepercayaannya. "Pernah waktu saya mau produksi jaket couple, jaketnya dirusakin tukang sablon trus abis itu tukang sablonya ga mau tanggung jawab. Ya udah deh nelen rugi aja. Pernah juga kecolongan oleh karyawan toko parah sampe pas stok opname, hampir 1/3 stok hilang padahal dia karyawan kepercayaan saya", cerita Hendy.

Pada akhir sesi wawancara, menariknya Hendy menyatakan bahwa profit bukanlah tujuan utamanya. "Wirausaha jangan cuma mikir duitnya tapi pikirkan untuk mensejahterakan karyawan juga karena itu menjadi tanggung jawab kita untuk terus berjuang dan tidak gampang menyerah. Otomatis tabungan untuk usia tua kita nanti juga akan terpenuhi", katanya.