Merdeka.com - Flirting adalah perilaku atraktif sebagai percobaan menarik perhatian lawan jenis. Biasanya, flirting ini juga identik dengan istilah menggoda dan sering dilakukan oleh wanita. Lantas bagaimana dengan flirting di dunia kerja?

Seperti yang dilansir dari Live Science (09/10), peneliti Laura Kray dari University of California Berkley menemukan kalau flirting di dunia kerja tergolong sah-sah saja untuk dilakukan. Selama flirting tersebut masih dalam tahap wajar, wanita yang flirting di dunia kerja malah disebut sebagai kunci penting dalam bernegosiasi.

"Wanita punya cara unik untuk berkonfrontasi dalam tawar-menawar. Mereka memanfaatkan sisi feminin namun kuat sebagai teknik memenangkan negosiasi," tutur Kray.

Peneliti kemudian mengevaluasi flirting pria dan wanita ketika bernegosiasi. Para wanita memang mengaku bahwa dengan flirting, negosiasi mereka lebih efektif dan lancar. Sementara tidak pada pria.

Pada percobaan kedua, peneliti pun meminta responden membayangkan mereka sedang menjual mobil kepada dua orang wanita. Pembeli pertama bersikap sopan dan formal. Namun pembeli wanita kedua lebih ramah dan tidak ragu menyentuh lengan pembeli sampai mengedipkan mata.

Hasilnya, penjual pria mengaku akan memberikan diskon besar pada pembeli wanita kedua. Sayangnya, penjual wanita tidak terpengaruh dengan cara flirting pembeli tersebut.

"Flirting tetap dianggap profesional selama itu hanya main-main dan sifatnya untuk beramah-tamah. Kunci flirting itu sendiri adalah perilaku alami di pikiran orang-orang. Jadi, lakukan secara wajar, bersenang-senanglah. Sehingga orang akan mengartikannya sebagai bentuk percaya diri dan menguatkan Anda ketika bernegosiasi," terang Kray.

Penelitian Kray dan timnya tersebut berjudul Feminine Charm: An Experimental Analysis of its Costs and Benefits in Negotiations. Hasilnya telah dilaporkan dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin.