Eksotisme hutan kecil nan keramat di Lombok
Merdeka.com - Aroma dedaunan yang basah oleh hujan langsung memanjakan indera penciuman saat menjejakkan kaki di Taman Wisata Suranadi, Kecamatan Narada, Lombok Barat. Meski jalan licin dan berlumpur tak menghalangi para wisatawan menjelajahi hutan kecil ini.
Dengan luas 52 hektar, di hutan ini tumbuh 368 tumbuhan. Termasuk salah satunya pohon jodoh yang terlihat seperti sedang berpelukan.
"Ini pohon jodoh. Ada dua pohon dalam satu pohon, pohon Beringin dan pohon Ketapang. Satu pohon ini daunnya berbeda-beda," kata pemandu wisata Andi di Suranadi, Lombok Barat, Sabtu (8/12).
Selain itu, hutan yang dihuni oleh ratusan monyet ini nyatanya disakralkan oleh penduduk sekitar, terutama masyarakat Hindu. Pengunjung pun tidak diperkenankan berbuat sembarangan.
"Di sini tidak boleh bicara kotor dan sembarangan. Orang Hindu di sini pun hanya mencari ranting dan tidak berani melakukan yang lebih," kata Andi lagi.
Beberapa ratus meter dari hutan berdiri pura yang juga menyimpan cerita mistis lainnya. Ikan tuna di dalam sumber air itu menjadi daya tarik wisatawan dan juga dikeramatkan.
"Konon dahulu ada dua tuna ajaib yang menghuni kolam ini kemudian mereka berkelahi. Tuna yang menang berubah warna menjadi kuning. Kuning itu adalah simbol kemenangan," ujar Ahmad dari Humas Kepolisian setempat menambahkan.
Benar saja, ikan keramat milik penganut Hindu ini tak bisa langsung keluar dan menampakkan diri. Seorang pawang diandalkan untuk memanggil si tuna.
Dibantu dengan beberapa telur rebus, I Gede memanggil si tuna ajaib. Munculah tuan yang berukuran sekitar 60 cm.
Di tangan I Gede, si tuna kelihatan manja bergelayut dan menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan lincah. Hasilnya wisatawan senang dan sibuk mengabadikan momen itu.
Meski selalu ramai, hutan ini tergolong masih minim fasilitas dan tidak terawat. Hal itu diakui juga oleh pemandu di sana.
"Dinas Kehutanan dari Lombok Barat dan dari pusat juga akan lebih memperhatikan hutan ini. Karena masyarakat menjadikan objek wisata alternatif dan juga kebanggaan wisata alam lombok," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaPuluhan tahun umat Hindu di Lumajang tak punya rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaPenemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca SelengkapnyaKampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaKawasan MHHT nantinya akan memiliki 109 spesies pohon khas ekosistem hutan hujan tropis dengan keragaman hayati yang tinggi.
Baca SelengkapnyaUpacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.
Baca SelengkapnyaDi balik pesonanya yang unik, ikan buntal menyimpan bahaya yang serius. Racunnya dapat melumpuhkan siapa pun, termasuk manusia.
Baca Selengkapnya