Merdeka.com - Sudah pernah menonton salah satu film dari trilogi The Lord of The Rings? Kalau sudah, pasti Anda menyadari kalau di film itu ada beberapa tokoh elf. Ciri khas mereka adalah paras rupawan dan sepasang telinga berujung runcing. Nah, telinga meruncing ini rupanya sedang digandrungi oleh anak muda China. Mereka sampai menjalani prosedur bedah plastik untuk mendapatkannya, lho.

Seperti dilansir South China Morning Post, telinga elf sebenarnya bukan hal baru. Prosedur bedah plastik untuk mendapatkan telinga meruncing seperti Arwen Evenstar atau Legolas sebenarnya bukan hal baru. Tren ini sudah pernah digemari pada awal tahun 2000-an. Namun kini telinga berujung runcing kembali menjadi tren kecantikan di tahun 2021.

Yu Wenlin, seorang dokter spesialis otoplasti di Pusat Kosmetik Medis Gaoshang, Guangzhou, China mengatakan kalau jenis operasi plastik ini digemari kembali karena diyakini bisa menimbulkan ilusi wajah yang tampak lebih ramping dan muda.

"Memiliki telinga yang lebih menonjol entah bagaimana membuat seseorang terlihat seperti anak kecil. Kalau melihat anak kecil, saat usianya sekitar enam tahun, telinganya sudah mencapai 90 persen ukuran telinga orang dewasa, tapi wajahnya pasti di bawah proporsi ini,” jelas Yu.

Sampai Rela Antre di Dokter Bedah Plastik

Jika menggunakan istilah medis, telinga elf disebut juga telinga Stahl. Deformitas telinga Stahl terdiri dari lipatan tulang rawan ekstra di bagian skafa telinga, yang menghasilkan bentuk telinga yang runcing. Telinga yang menonjol adalah telinga yang menonjol lebih dari 2 cm dari sisi kepala, yang di China secara tradisional dianggap sebagai simbol keberuntungan.

Mylike Medical Cosmetic adalah salah satu penyedia layanan bedah plastik di Shanghai yang kebanjiran permintaan untuk operasi telinga elf ini. Calon pasien sampai rela antre demi sepasang telinga runcing. Menurut Yu, dia bisa melakukan hingga enam prosedur pembedahan dalam sehari.

Risiko Kesehatan Operasi Telinga Elf

Ada dua metode umum untuk mendapatkan telinga runcing seperti elf. Salah satunya adalah menambahkan tulang rawan dari bagian tubuh lain ke area belakang telinga. Prosedur ini juga bisa dilakukan dengan menyuntikkan asam hyaluronat.

Namun menurut Wang Jiangyun, seorang ahli bedah kosmetik di The Third People's Hospital di Zhengzhou, provinsi Henan, ada risiko infeksi, sikatriks, dan telinga yang berakhir asimetris saat prosedur penambahan tulang rawan ekstra, reaksi alergi, serta nekrosis saat menggunakan asam hyaluronat.

Yu mengatakan bahwa popularitas telinga elf cukup mengejutkan baginya. Walaupun begitu, dia yakin tren ini akan segera berlalu. Karena itu, dia menolak jika ada pasien yang meminta untuk memotong bagian tulang rawan agar terlihat persis seperti elf di film. Pasalnya jika sudah seperti ini, tidak ada jalan untuk mengembalikan telinga seperti bentuk aslinya.

"Sebagai dokter kita harus mempertimbangkan pasien dalam jangka panjang. Banyak anak-anak yang memintanya secara impulsif," katanya.

Hal serupa juga diutarakan oleh Wang. "Saya berani bilang setelah hiruk-pikuk 'telinga elf' ini, akan ada pasukan pencari kecantikan yang menginginkan bentuk asli telinga mereka kembali, seperti kasus 'hidung selebriti', 'kelopak mata ganda a la Eropa', dan lain-lain yang dulunya sangat populer," katanya.

"Seiring berjalannya waktu, Anda akan berpendapat hal-hal modis ini tidak menarik lagi. Jadi saya sarankan agar orang-orang lebih rasional tentang hal ini," tambahnya.