Dampak Pandemi Covid-19, Sepeda Kembali Populer di Filipina
Merdeka.com - Berakhirnya masa karantina dan dimulainya periode The New Normal membuat para pekerja harus kembali beraktivitas di luar rumah. Tak terkecuali warga Filipina yang lantas mulai bersepeda. Alat transportasi umum yang masih beroperasi dalam kapasitas terbatas membuat warga Filipina beralih ke sepeda.
Penjualan Sepeda Murah Meningkat Signifikan
©Pixabay/Free-Photos
Penjualan sepeda berharga terjangkau menyentuh 300-500 unit dalam dua hari. Tercatat setidaknya 14 juta warga Filipina bisa kembali bekerja sejak 16 Mei. Tapi, ketakutan akan infeksi virus corona baru masih terus menghantui.
"Permintaan sepeda sangat tinggi karena cenderung dibutuhkan orang sekarang. Makanya stok kami cepat menipis, terutama bagi sepeda berharga terjangkau dan sepeda lipat," kata pemilik toko sepeda, Glorydine Fontilla, seperti dilansir dari laman video South China Morning Post (24/5/2020).
"Bila situasi sudah kembali normal, saya rasa tetap lebih aman punya kendaraan sendiri. Setidaknya kami bisa pulang lebih awal daripada dengan resah menunggu kendaraan umum," tutur salah satu pembeli sepeda, Norman Barte.
Salah Satu Upaya untuk Memutus Rantai Transmisi Virus
Bekerja menggunakan sepeda tak hanya menjadi solusi untuk keterbatasan alat transportasi umum. Warga juga berusaha menghindari kontak langsung dengan orang lain sebagaimana biasanya terjadi di transportasi umum. Maka dari itu, secara tak langsung berupaya memutus transmisi virus.
Dilaporkan bahwa pekerja tak memerlukan screening untuk bisa kembali beraktivitas. Menurut laporan Worldo Meters, kasus virus corona baru di Filipina per Sabtu, 23 Mei 2020 tercatat 13.777 dengan kematian 863 jiwa dan sembuh 3.177 pasien.
Reporter: Asnida RianiSumber: Liputan6.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca Selengkapnya