Bosintang, sup daging anjing yang jadi favorit warga Korea
Merdeka.com - Pernah dengar bosintang? Bosintang adalah hidangan tradisional Korea yang dianggap kontroversial oleh penikmat kuliner dari negara lain. Pasalnya hidangan penghangat tubuh ini terbuat dari daging anjing.
Bosintang termasuk jenis guk, bahasa Korea untuk makanan berkuah. Menurut ilmu pengobatan tradisional Korea, bosintang merupakan masakan yang sangat berkhasiat untuk kesehatan. Sup ini dipercaya dapat meningkatkan stamina, menguatkan lima organ vital, menyehatkan sistem pencernaan, serta menghangatkan pinggang dan lutut. Karena itulah ia diberi nama bosintang yang dalam bahasa Indonesia berarti 'sup yang menyehatkan tubuh'. Tetapi makanan ini disebut juga dengan nama gaejangguk yang berarti 'sup daging anjing'.
Photo by www.earthexcursion.com
Menyantap daging anjing di Korea merupakan hal yang biasa, meskipun pada dasarnya peredaran dan konsumsi daging hewan ini tidak diatur dalam peraturan resmi layaknya daging hewan ternak seperti sapi atau ayam. Bosintang tidak dibuat dari sembarang daging anjing. Hanya anjing jenis nureongi yang dagingnya diambil untuk bahan membuat bosintang. Anjing jenis ini di Korea memang khusus dikembangbiakkan untuk keperluan konsumsi.
Photo by Wikia Commons/Caninesrock10591
Photo by avaxnews.net
Gaejangguk atau bosintang sebenarnya bisa dimakan kapan saja. Tetapi ada waktu tertentu yang menurut tradisi dianggap paling tepat untuk menyantap bosintang. Biasanya bosintang disiapkan pada Hari Anjing di bulan ke-6 kalender Korea. Hari Anjing dianggap sebagai hari terpanas dalam setahun. Sebab menurut kepercayaan warga Korea hari tersebut merupakan waktu di mana elemen api mendominasi. Dan karena lawan api adalah logam, diperlukan bahan yang mengandung unsur logam untuk menandinginya. Kemudian dipilihlah daging anjing yang mewakili elemen logam untuk penyeimbang.
Tradisi menyantap daging anjing di Korea sendiri sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Pada zaman kerajaan, seorang wanita yang telah menikah biasanya membawa hantaran berupa daging anjing dan kue beras sebagai hadiah kepada orang tuanya. Walaupun begitu sekarang ini sudah banyak warga Korea modern yang menolak memakan daging hewan yang umum dijadikan hewan peliharaan ini. Jumlah kedai-kedai tradisional yang menyajikan hidangan ini pun sudah tidak sebanyak dulu lagi.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencicipi Soto Padang, Semangkuk Hangatnya Kuah dengan Irisan Daging yang Menggoyang Lidah
Soto padang rupanya juga menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat Padang dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaMenyantap Masakan Sunda di Rumah Makan Laksana, Hadirkan Suasana Perdesaan dengan Menu Oseng Legendaris Andalan
Pengunjung dijamin akan puas menyantap berbagai hidangan khas bumi Parahyangan yang otentik.
Baca SelengkapnyaNgopi Bareng Suku Osing Banyuwangi, Ganjar Komitmen Beri Perlindungan Masyarakat Adat
Suku Osing sangat unik dan menarik karena masih melestarikan tradisi sampai saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerap Diolah Menjadi Beragam Sajian, Nangka Ternyata Punya Banyak Kegunaan
Daging buah yang matang sering kali dimakan dalam keadaan segar hingga dicampur dalam es.
Baca SelengkapnyaMengenal Upacara Muang Jong, Tradisi Selamat Laut oleh Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung
Upacara Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung ini telah masuk daftar Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).
Baca SelengkapnyaGampang Ditiru, Ini Cara Pisahkan Daging Kelapa dari Tempurung Tanpa Menggunakan Pisau
Dengan cara ini, pemisahan daging kelapa berwarna putih menjadi lebih sederhana, bahkan bisa dilakukan hanya dengan menggunakan sendok nasi. Begini caranya
Baca SelengkapnyaPedagang Sate Anjing Minta Modal, ini Respons Gibran
Gibran telah menyerukan agar masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi daging anjing.
Baca SelengkapnyaResep Soto Daging Sapi yang Enak dan Segar, Cocok untuk Sajian saat Kumpul Keluarga
Merdeka.com merangkum resep soto daging sapi yang enak dan segar. Simak ulasannya.
Baca Selengkapnya