Merdeka.com - Pemerintah Qatar mulai khawatir dengan menurunnya angka pernikahan di sana. Salah satu penyebab masyarakat tak senang melagsungkan pernikahan adalah karena biaya yang dibutuhkan terlalu mahal.

Salah satu pria Qatar mengaku menghabiskan sembilan tahun hanya untuk menabung biaya pernikahannya sebesar USD 123.000 (atau sekitar Rp 1,1 miliar).Ironisnya, pria tersebut saat ini tengah mengurus perceraiannya. Pemerintah Qatar berpendapat bahwa kesulitan biaya untuk menikah ini juga menimpa masyarakat Qatar lainnya.

Minggu lalu pemerintah mulai mengajukan usul untuk mengatasi hal ini, termasuk bantuan finansial bagi orang yang baru menikah, penyewaan tempat menikah secara gratis, dan lainnya. Semua itu dilakukan untuk mengurangi biaya pernikahan bagi calom mempelai dan membuat mereka mau menikah.

"Mengadakan pesta pernikahan kecil-kecilan bukan pilihan. Ketika Anda menikah banyak orang yang ingin diundnag dan datang. Hal itu memang bisa menghemat, tapi pada akhirnya bisa menyinggung banyak orang," ungkap salah seorangw arga Qatar, seperti dilansir oleh Newser (26/03).

Dengan biaya pernikahan yang tinggi, terutama adanya kemungkinan untuk bercerai wajar jika penduduk Qatar mulai berpikir untuk melangsungkan pernikahan. Meski begitu tak jelas pengaruh dari tingginya harga pernikahan ini dengan kecenderungan warga untuk tinggal bersama tanpa menikah.