Merdeka.com - Kata 'guyub rukun' tampaknya cocok disematkan pada warga kota Winnipeg, Kanada. Setiap hari, mereka selalu bisa menemukan cara untuk berbuat kebaikan pada sesamanya.

Salah satunya adalah Ryan Paul. Pria yang berprofesi sebagai fotografer ini membelikan orang asing kopi gratis setiap hari Senin. Dia datang ke kasir, kemudian membayar salah satu bill pelanggan di sana.

Paul hanya berpesan pada karyawan kafe untuk mengucapkan "Selamat Hari Senin" pada pelanggan yang billnya sudah dia bayarkan.

"Aku bukan orang yang suka beraktivitas terlalu pagi," kata Paul. "Jadi, pasti menyenangkan bisa memberikan kejutan pada seseorang di pagi hari."

Hal yang sama terjadi pada Maya Kotecha. Ketika seseorang membayarkan bill-nya di Starbuck, dia sangat tersentuh.

"Harganya memang hanya USD 2, tapi itu sungguh membuatku merasa senang," jelas Kotecha, seperti dilansir oleh Huffington Post (23/10).

Kedua hal di atas bukan satu-satunya hal baik yang dilakukan oleh warga kota Winnipeg. Bulan lalu, seorang sopir bis melepas sepatunya dan memberikannya pada seorang gelandangan di pagi hari yang dingin.

Orang-orang yang menerima kebaikan menuliskannya pada Winnipeg Free Press untuk membagikan pengalaman mereka.

"Aku sangat berterima kasih pada semua orang berhati baik yang berhenti untuk membantuku ketika mobilku kecelakaan," tulis Paul Chute. "Terutama pada seorang paramedis yang datang untuk melihat keadaanku, memastikan aku baik-baik saja, dan menemaniku hingga ambulans datang, padahal dia sedang tidak bertugas."

Salah seorang bernama Fern Lee menulis mengenai pengalamannya ketika berbelanja ke swalayan.

"Ketika sampai rumah, aku menyadari bahwa sarung tanganku ketinggalan. Itu memang sarung tangan tua yang tidak mahal, tapi bagiku itu sangat berharga. Ketika sampai ke swalayan, seorang petugas memberikannya padaku karena ada seorang pria yang menemukannya. Aku berterima kasih pada orang itu. Untuk membalasnya, aku akan melakukan kebaikan pada orang lain," tulisnya.

Tradisi berbagi dan melakukan kebaikan ini telah menjadi kebiasaan selama dua tahun belakangan ini bagi warga Winnipeg. Mereka bahkan membuat gerakan Winnipeg Pay It Forward Day di Facebook.

"Aku memimpikan dunia ketika semua orang berbuat kebaikan pada orang lain setiap hari," tulis Summer Hansell pada halaman Facebook.

Hal yang dilakukan oleh warga Winnipeg mungkin bukanlah hal besar. Namun jika semua orang mulai melakukannya, bukan tak mungkin dunia akan berubah menjadi lebih indah dan damai.

Bagaimana dengan Indonesia, negara yang terkenal dengan 'keramahan' dan budaya 'gotong-royong' rakyatnya? Tak ada salahnya mencontoh apa yang dilakukan warga Winnipeg. Mulai saat ini, mulai dari diri kita sendiri.