Merdeka.com - Berbagai macam studi dan penelitian telah menemukan bukti bahwa musik dapat mempengaruhi kondisi psikologi seseorang. Belakangan ini terapi musik bahkan mulai marak dijadikan metode terapi untuk mengatasi stres dan depresi. Para orang tua pun disarankan untuk memperdengarkan musik klasik kepada anak sejak dalam kandungan, karena jenis musik tersebut dapat merangsang kecerdasan anak sejak dini. Tetapi ternyata tak hanya sampai di situ pengaruh musik terhadap perkembangan psikis manusia. Musik dipercaya memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi perkembangan mental remaja.

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah murid pada suatu kelas di Amerika Serikat menunjukkan anak-anak yang diperdengarkan musik-musik keras selama beberapa waktu menunjukkan perilaku dan pemikiran yang cenderung agresif. Dan ketika mereka diperdengarkan musik-musik yang lebih lembut selama beberapa waktu, perilaku mereka pun berubah jadi lebih tenang.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Illicit Encounter, ditemukan bukti bahwa orang-orang yang menggandrungi musik rock cenderung lebih mudah selingkuh. Sejumlah 41 persen dari responden survei yang mengaku pernah berselingkuh menyatakan bahwa genre musik yang paling sering mereka dengarkan adalah rock.

Para penggemar musik pop menduduki posisi kedua dengan persentase 16 persen. Orang-orang yang menggemari musik country memperoleh persentase sebanyak 11 persen, musik klasik 7 persen, sementara para penggemar musik rap dan hip-hop menduduki peringkat terendah dengan persentase 2 persen saja.

Juru bicara untuk Illicit Encounter, seperti dikutip Daily Mail mengatakan, "Saya tidak terkejut jika musik rock menduduki peringkat teratas. Musik rock telah lama dikaitkan dengan daya tarik seksual, kehidupan penuh risiko dan melanggar batas." Menurutnya kenyataan bahwa para penggemar musik rock yang tumbuh dengan mendengarkan lagu-lagu bernada agresif milik band-band cadas seperti Rolling Stones, The Who, Led Zeppelin, dan Fleetwood Mac bisa jadi berpengaruh besar pada gaya hidup mereka.

Walaupun begitu sejauh ini masih belum ada penelitian lebih jauh dan terfokus mengenai hasil survei ini. Bisa jadi ada faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi kencenderungan seseorang untuk berselingkuh.