Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bakpia citarasa Eropa pas buat hidangan lebaran

Bakpia citarasa Eropa pas buat hidangan lebaran Bakpia citarasa Eropa. ©2016 merdeka.com/sri wiyanti

Merdeka.com - Berawal dari kesukaannya terhadap dunia masak memasak, serta kecintaannya terhadap penganan kota kelahirannya Yogyakarta, Bakpia, Tari Hayuningrum mempopulerkan cita rasa bakpia buatan tangannya sendiri di negara tempatnya tinggal saat ini, Austria.

Dimulai pada Desember 2014, Tari mulai menjajakan penganan khas Yogyakarta ini dalam acara amal di Austria untuk menggalang dana bagi pelestarian hutan di Kalimantan, Indonesia. Sejak saat itu, Tari kebanjiran order bakpia dari teman dan kerabat di Austria.

Citarasa bakpia buatannya membuat penggemar bakpia di Austria ketagihan. Namun, Tari tidak ingin pelanggannya bosan dengan rasa bakpia yang itu-itu saja. Tari pun mulai berinovasi membuat bakpia dengan berbagai citarasa yakni blackberry cinnamon, blueberry cheese, almond matcha, apricot almond, raspberry sakura, dark chocolate, almond matcha sakura dan tentu saja kacang hijau. Hasil ulik-uliknya ini pun sukses di Austria.

Tak ingin bapia rasa unik ini hanya sukses di negeri orang, Tari pun mulai memasarkannya di Indonesia. Menjelang Ramadan 2016, tepatnya bulan Maret, Tari mulai mencoba pasar Bakpia Austria di Yogyakarta.

"Sudah (buka di Indonesia). (Pengiriman) Sudah sampai Kalimantan segala malah," kata Tari kepada merdeka.com.

Diakui Tari, bakpia dengan beragam citarasa unik tersebut baru dirinya yang memproduksi. Namun, Tari masih mengandalkan jejaring sosial dan rekanan dalam hal promosi produknya serta penjualan. Tari hanya membuat Bakpia Austria beragam citarasa ini sesuai pesanan. Strategi ini bukan tanpa sebab. Tari ingin bakpia unik tersebut tetap 'fresh' sampai ke tangan pelanggan. Selain itu, Tari juga tidak ingin dianggap sebagai pesaing penjual bakpia lain di Yogyakarta yang sudah eksis.

"Kita di Yogya sama kayak di Austria, sistem pre order, online saja. Biasanya pada ngantre semingguan sih kalau di Yogya," jelas Tari.

Selain dalam hal penjualan, Tari juga membatasi penjualan bakpia hanya untuk rasa-rasa unik atau bakpia modifikasi. Tari mencontohkan, untuk bakpia kacang hijau, Tari membuat modifikasi agar rasanya tidak sama dengan bakpia kacang hijau seperti yang marak dijual di Yogyakarta.

"Kalau mau yang rasa original sekarang kutawarin Pia butter. Tapi tetap beda sih. Orang kalau cari yang kacang hijau original, kusuruh di bakpia lain. Enggak pingin dikira menyaingi yang lain. Makanya bikin rasa yang beda," ungkap Tari.

Soal rasa, Tari tidak ingin main-main. Ia menginginkan citarasa Bakpia Austria yang dijual di Indonesia, sama dengan yang dijual di Austria. Oleh sebab itu, Tari sangat selektif dalam memilih bahan baku bakpia racikannya. Salah satu bahan racikan bakpia yang berbeda adalah minyak, Tari tidak menggunakan minyak kelapa sawit lantaran di Eropa, minyak kelapa sawit dianggap merusak lingkungan.

"Minyak sawit kita hindari. Kita kasihan lihat nasib orang utan yang enggak punya rumah, gara gara ladang sawit makin luas. Di Indonesia makanya aku ngotot pakai minyak jagung, mahal memang di Indonesia," tutur Tari.

"Bahan-bahan yang lain juga banyak dikirim dari Eropa, kayak buah buahan dari Austria dan Jerman, green tea dari Jepang, cokelat dari Perancis. Semua dipesan langsung," imbuh Tari.

Oleh sebab itu, tak heran apabila Tari membanderol bakpia racikannya dengan harga yang relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan bakpia pada umumnya. Hal ini lantaran Tari ingin kualitas bakpianya tetap terjaga. Untuk satu kotak bakpia dan pia isi 20 dan 16, Tari membanderolnya dengan harga antara Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu per kotak.

"Bakpia semua rasa Rp 100.000 (blackberry cinnamon, blueberry cheese, almond matcha, apricot almond, raspberry sakura, dark chocolate), kecuali yang special (almond matcha sakura) Rp 120.000. Kalau Pia Natural kacang hijau Rp 100.000, yang rasa lain Rp 120.000 (coklat, apricot, raspberry, matcha/green tea)," ungkap Tari.

Diakui Tari, bakpia racikannya tidak terlalu manis apabila dibandingkan dengan bakpia lain di Indonesia. Tari ingin camilan ini tetap sehat bagi konsumennya.

Tidak berhenti bereksperimen dengan makanan seputar citarasa, Tari pun kini sedang meracik takaran komposisi bahan-bahan pembuatan bakpia yang pas untuk penderita diabetes.

"Ini aku lagi mulai eksperimen untuk Diabetiker. Kebetulan beberapa teman di sini yang diabetiker minta dibuatkan khusus Pia sama Bakpia. Jadi ke depannya, penderita diabetes, juga bisa makan Pia ataupun Bakpia. Bismillah ini lagi nyari takaran yang pas, soalnya sudah dapat info soal gula diabetes yang pas di Eropa," ucap Tari.

Menyadari saat ini menjelang perayaan Idul Fitri, bakpia buatannya bisa disajikan sebagai penganan jamuan tamu atau oleh-oleh lebaran. Untuk mendapatkan sepaket bakpia atau pia unik buatannya, Tari membuka layanan pemesanan melalui akun Facebook BakPi Austria, Whatsapp di 087838232923, Pin BBM 5E0BB7C7 atau 5B86D747.

"Paling cepat (pesanan sampai) 4 hari. Tapi biasanya 1-2 minggu kalau lagi ramai," tutup Tari.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada Penipuan Berkedok Promo Cicilan Murah Belanja Kebutuhan Lebaran, Begini Modusnya

Waspada Penipuan Berkedok Promo Cicilan Murah Belanja Kebutuhan Lebaran, Begini Modusnya

Peningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka

Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
4 Resep Bakso Praktis, Kenyal dan Gurih Dijamin Sukses untuk Sajian Lebaran Hari Kedua

4 Resep Bakso Praktis, Kenyal dan Gurih Dijamin Sukses untuk Sajian Lebaran Hari Kedua

Di antara berbagai pilihan menu hidangan lebaran, bakso tetap menjadi primadona yang tak pernah gagal menggugah selera.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terkenal Murah dan Enak, Es Dawet di Yogyakarta Ini Laris Diserbu Pelancong saat Libur Lebaran

Terkenal Murah dan Enak, Es Dawet di Yogyakarta Ini Laris Diserbu Pelancong saat Libur Lebaran

Jika diperhatikan dari kejauhan, penjual es dawet sampai tidak bisa terlihat lantaran tertutup para pembeli.

Baca Selengkapnya
Sewa Lapangan Latih JIS Diskon 25% Selama Ramadan, Segini Harga dan Cara Daftarnya

Sewa Lapangan Latih JIS Diskon 25% Selama Ramadan, Segini Harga dan Cara Daftarnya

Potongan harga ini khusus berlaku pada jadwal penyewaan pukul 21.00-23.00 WIB

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh

Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh

Jamur ini mahal, langka dan harus menunggu sambaran petir untuk dipanen.

Baca Selengkapnya
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis

Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis

Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.

Baca Selengkapnya