Merdeka.com - Kalau ditanya hubungan antara bunga dafodil dan narsisme, mungkin kamu bakal mengernyitkan dahi. Tetapi jika yang disebut adalah bunga narcissus, mungkin kamu langsung paham.

Narcissus adalah genus bunga-bungaan yang menjadikan bunga daffodil, bakung, dan amarilis 'bersaudara'. Kadang dafodil disebut juga dengan nama narcissus. Kenapa dinamakan demikian? Rupanya, bunga ini berkaitan erat dengan legenda sedih Narcissus dan Echo.

Kisah Narcissus dan Echo tercantum dalam puisi kuno Metamorphoses karya Ovid. Alkisah, Narcissus adalah seorang pemburu dari Thespiae, Boeotia yang terkenal karena ketampanan parasnya.

Suatu hari Narcissus berjalan-jalan di hutan. Tanpa sepengetahuannya, Echo sang oread (nymph gunung) mengawasi dari balik pepohonan. Echo dulunya adalah nymph yang cakap dan dikagumi karena suara indahnya. Namun dia dikutuk oleh Hera karena membuat ratu para dewa Olympus itu marah. Kini Echo tak bisa berkata-kata. Dia hanya mampu menirukan kata-kata terakhir yang diucapkan orang lain.

Echo dan Narcissus. © John William Waterhouse

Echo jatuh cinta pada pandangan pertama setelah melihat Narcissus. Tetapi dia hanya berani mengikuti pemuda tampan itu tanpa berani menunjukkan diri. Narcissus yang menyadari kalau dirinya sedang diikuti pun berteriak, "Siapa di sana?". Secara otomatis, Echo mengulangi kata-katanya.

Lama-kelamaan Echo menunjukkan diri. Dia ingin menyentuh Narcissus, tetapi pemuda tampan yang pongah ini menghardiknya dengan kasar. "Singkirkan tanganmu! Lebih baik aku mati sebelum kamu sempat menikmati tubuhku."