Akankah cinta mampu menghapus trauma perceraian itu? (Part 1)
Merdeka.com - Rumah tanggaku berantakan. Ayahku selalu melayangkan tamparan. Pukulan. Bahkan tak jarang menyeret dan memaki Bundaku hingga menangis. Itu adalah sebuah gambaran keluarga yang buruk.
Ini seperti proyek jangka panjang yang entah sampai kapan berakhir. Kedua orang tuaku selalu ribut dan mempermasalahkan hal-hal sepele. Mereka tak pernah akur. Ekonomi keluarga kacau. Perusahaan kecil yang dibangun mereka perlahan ambruk. Utang menumpuk. Tagihan silih berganti datang ke rumah. Sanak saudara lain tak ada yang berani masuk ke rumah. Ayah selalu memperlakukan mereka dengan kasar. tidak ada yang lebih buruk dari keluargaku. Mungkin.
Namaku Dena. Denasya Kharisma. Adik laki-lakiku satu-satunya bernama Fikri Satria, atau yang biasa dipanggil Fikri. Kami hidup di bawah payung keluarga yang tak lagi utuh. Bisa dibayangkan, adikku yang masih duduk di bangku kelas 6 SD harus melihat jerit tangis Bunda saat berdebat dengan Ayah. Aku? Hanya bisa meratapi ketidakadilan ini.
Pertengkaran mereka berakhir pada sebuah perceraian. Ya, perpisahan orang tua yang sama sekali tidak terpikirkan olehku. Ini seperti cerita di sinetron televisi.
Pasca perceraian, aku berharap semua akan kembali normal. Kedua orang itu tak lagi serumah. Tapi nyatanya itu hanya sebatas harapan. Masalah baru terus datang. Kecemburuan mereka masih ada meski telah berpisah.
Studiku di perguruan tinggi terpaksa harus berakhir prematur di tahun ke-2. Terkadang aku mempertanyakan ini pada Tuhan. Mungkinkah semua akan berakhir indah?
Perceraian orang tuaku berbuntut pada kisah cintaku yang tak pernah bahagia. Sejak kecil, pikiranku selalu dipenuhi dengan sifat lelaki yang kasar, penuh emosi, dan suka main tangan. Seperti Ayahku. Tidak sedikit teman cowokku yang mendekat. Tetapi selalu tak pernah kuanggap serius. Bagiku mereka sama saja. Kasar!
Sampai suatu ketika, dia datang dengan sejuta impian. Mungkinkah cinta dapat mengubah segalanya?
Bersambung...
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaMelihat Perilaku Bunuh Diri di Depan Mata Bisa Sebabkan Trauma, Ini Cara Menghadapinya
Melihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaApa Itu Cinta? Ketahui Sifat dan Cara Menyikapinya dengan Bijak
Cinta memiliki kemampuan unik untuk menyatukan, memberdayakan, dan membangkitkan kekuatan emosional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cinta Tidak Direstui, Anak Perempuan di Jember Tega Bunuh Ibu
Kasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaBesarnya Cinta Ayah pada Putrinya Tak Terbatas, Momen Perpisahan di Terminal Bus karena Sang Anak Harus Ikut Suami Bikin Pilu
Begini momen mengharukan seorang ayah harus berpisah dengan putrinya yang pilih ikut suami usai menikah.
Baca SelengkapnyaCinta Sejati, Kuwu Ini Rela Tidur di Kuburan Sang Istri 'Ingin Cari Ketenangan'
Seorang kuwu desa yang memiliki cinta begitu besar kepada mendiang istrinya. Pembuktian tak terduga bahkan telah dilakukannya.
Baca Selengkapnya10 Cara yang Bisa Dilakukan Orangtua agar Bayi Merasa Dicintai
Rasa cinta dari orangtua terhadap bayi bisa berperan sangat signifikan terhadap perkembangan buah hati.
Baca SelengkapnyaPanduan Menghadapi Anak yang Melihat Orangtua Sedang Bercinta, Jangan Panik!
Berada dalam situasi di mana Anda dan pasangan kepergok anak saat bercinta tentu bisa memicu perasaan yang kompleks. Jangan panik, segera lakukan hal ini.
Baca SelengkapnyaPasangan Kekasih Konon Tak Boleh Berkunjung ke Candi Termegah di Jatim, Ini Kisah di Baliknya
Di sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca Selengkapnya