Merdeka.com - Sementara Anda sibuk menikmati makanan yang disajikan, mungkin Anda tak pernah memikirkan apa yang terjadi di dapur sana. Tertarik untuk mengintip fakta-fakta yang ada di balik masakan yang Anda rasakan? Yahoo! Shine membocorkan beberapa hal yang tak diungkapkan oleh koki untuk Anda.

1. Kepala koki tidak selalu memasak Saat seorang koki semakin terkenal, maka semakin jarang pula dia melakukan pekerjaan memasak. "Makanannya bisa jadi mengejutkan, tetapi kepala koki tidak benar-benar memasak makanan mereka." Kata Missy Robbins, seorang koki A Voce Columbus dan A Voce Madison di New York City. Alih-alih memasak, kepala koki biasanya bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan yang ada di dapur, seperti menyiapkan menu, atau mengawasi koki lainnya.

2. Para koki tidak selalu membeli bahan-bahan masakan "Seringkali kami ditanya, apakah kami bangun jam empat pagi kemudian membeli bahan-bahan makanan langsung dari pasar," kata Robbins. Jarang sekali koki membeli bahan-bahan makanan yang akan mereka masak. Seringkali ada penjual yang membantu membawakan bahan-bahan itu dari pasar langsung ke dapur mereka. Ini dilakukan untuk membuat koki lebih fokus pada kegiatan memasak mereka.

3. Anda bisa menilai kebersihan dapur dengan melihat kamar mandinya Sanitasi sangat penting bagi restoran, seperti juga bagi pengunjung. Kebersihan peralatan tentunya juga sangat penting bagi kegiatan memasak para koki. Anda bisa menilai kebersihan dapur dengan menilai kamar mandinya. Jika kamar mandinya kotor, maka bisa dipastikan dapurnya juga tidak akan jauh berbeda.

4. Alergi membuat pekerjaan koki lebih berat Alergi adalah hal yang sangat serius. Itulah kenapa seringkali koki merasa tidak senang jika ada orang yang memiliki alergi berada di restoran mereka. "Ada perbedaan antara berhati-hati menyiapkan masakan dengan berhati-hati agar kau tidak membunuh seseorang," kata Bjorn Somlo, pemilik dan koki Nuder Restaurant di Lenox, MA. Alergi tak hanya membuat koki sedikit tertekan, tetapi juga membutuhkan ruang khusus untuk mempersiapkan masakannya dengan hati-hati. ada juga restoran yang menolak pengunjung yang memiliki alergi. "Ini masalah keamanan bagi pelanggan, jadi sebaiknya pelanggan tidak tersinggung." Tambah Bjorn.

5. Koki tak selalu berasal dari sekolah kuliner Koki yang baik bisa berasal dari mana saja dengan pendidikan apa saja. Kebanyakan koki terkenal malah mengawali karir mereka sebagai pencuci piring. Ini karena kebanyakan mereka mau belajar dan bekerja keras. Mereka juga mau melakukan apa saja, tak hanya memasak tetapi juga membersihkan  peralatan.

6. Koki kadang menggunakan makanan beku Dengan banyaknya makanan yang harus disiapkan, maka banyak juga bahan makanan yang harus dikumpulkan. Ini membuat beberapa bahan makanan harus dibekukan, kemudian dikirim ke restoran dalam keadaan setengah beku. Membekukan tidak akan mengurangi protein pada bahan makanan. Ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih terkendali dan praktis.

7. Koki bisa kejamRobbins mengatakan bahwa dapur adalah tempat yang sangat kompetitif dan tak cocok untuk orang-orang lemah. Dia hanya pernah tidak masuk kerja selama dua hari karena flu. Banyak koki yang tidak berhenti kerja bahkan ketika mereka terkena pisau atau terluka. Bisnis restoran adalah bisnis yang kejam dan butuh banyak energi. Robbin sendiri telah melewatkan begitu banyak hari-hari besar hanya untuk bekerja.

8. Koki membaca ulasan pengunjung secara online Bekerja tidak membuat koki lupa untuk melihat respon dari pelanggannya. Mereka seringkali mengakses komentar pelanggan melalui jejaring sosial. Mendengarkan pelanggan adalah hal yang penting. Dengan begitu mereka bisa mengetahui jika ada hal yang dianggap buruk oleh pelanggan atau hal yang diinginkan pelanggan mereka.

Nah, sekarang Anda mengetahui rahasia para koki di balik pembuatan masakan yang Anda nikmati.