Merdeka.com - Menurut Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, pada tahun 2010 sekitar 205.000 kucing dan anjing liar secara resmi "dimusnahkan" di seluruh Jepang. Dengan kata lain, lebih dari 500 binatang tak berdosa dibunuh setiap harinya.

Tindakan ini dilakukan berdasarkan pasal 6, ayat 9 dalam UU Pencegahan Rabies yang menyatakan bahwa binatang liar harus disita dan dimusnahkan dalam jangka waktu tertentu, jika tidak ada pemilik yang datang.

Photo by rocketnews24

Namun, salah satu penampungan hewan di Jepang rupanya memiliki sikap berbeda. Kumamoto City Animal Welfare Centre pertama kali memutuskan pada 2002 untuk merawat hewan-hewan liar yang sengaja ditinggalkan tuan mereka. Penampungan ini mencoba untuk merawat hewan-hewan itu, sementara mereka menunggu pemilik baru untuk membawa mereka.

Pusat penampungan ini juga mengatakan bahwa bersama relawan, mereka terus berusaha melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa hewan-hewan malang tersebut.

"Kami ingin para pemilik hewan menyadari bahwa mereka bertanggung jawab terhadap peliharaan mereka, dan tidak akan pernah meninggalkan mereka," pungkas salah satu pengurus penampungan kepada rocketnews24.com (31/7).

Beruntung jerih payah para relawan akhirnya terbayarkan. Pada tahun 2002, penampungan tersebut menerima 393 kucing dan anjing yang dibuang oleh pemiliknya, tetapi pada tahun 2006 angka ini mengalami penurunan menjadi 59, dan pada tahun 2009 hanya ada tujuh hewan yang dibuang ke penampungan.

Baca juga:

Wah, kura-kura ini isap 10 batang rokok sehari!

Lima tahun lagi, obat alergi pada kucing akan tersedia

Ingin menyenangkan kucing? Sentuh di bagian ini!

Perjuangkan nasib hewan telantar, pria ini rela tidur di kandang

8 Pelajaran kehidupan dari binatang peliharaan