Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

24 Tanda Hubungan Abusive Menurut Psikolog, Mulai Gaslighting sampai Hyper-Critical

24 Tanda Hubungan Abusive Menurut Psikolog, Mulai Gaslighting sampai Hyper-Critical ilustrasi kekerasan dalam hubungan atau KDRT. © pexels.com/Timur Weber

Merdeka.com - Hubungan yang bersifat abusive, baik secara fisik atau psikis merupakan realitas bagi sebagian pasangan. Salah satu bentuknya adalah kebiasaan seseorang melakukan gaslighting kepada pasangannya. Tentunya ini bukan kondisi yang sehat untuk menjalin kedekatan dengan manusia lain, namun kadang keberadaannya bahkan tak disadari.

Perilaku abusive dalam hubungan asmara bisa dipicu oleh berbagai faktor. Antara lain masa kecil yang tidak bahagia, rasa rendah diri akut, atau pola kegagalan hubungan asmara yang berulang.

Abusive Tak Selalu 'Main Tangan'

Banyak orang yang terjebak di dalam hubungan abusive tanpa menyadari kalau mereka telah menjadi korban kekerasan selama bertahun-tahun. Tak sedikit pula pria atau wanita yang tidak menyadari kalau mereka telah melakukan kekerasan terhadap pasangan.

Tak sedikit yang mengira kalau abusive harus disertai kekerasan fisik. Padahal, seseorang juga bisa menjadi pasangan abusive tanpa main tangan. Kekerasan yang menyerang psikologis juga bisa sama merusaknya dengan pukulan atau tamparan. Bahkan tak jarang dampak traumatisnya bertahan sampai bertahun-tahun kemudian.

24 Tanda Pasangan Abusive

Jika Anda merasakan ketidaknyamanan atau perasaan tidak puas dengan hubungan yang sedang dijalani, saatnya untuk jujur terhadap diri sendiri dalam menilai sifat hubungan Anda dan pasangan.

Seperti dilansir YourTango, berikut ini kami tampilkan tanda-tanda hubungan asmara yang bersifat abusive menurut psikolog Dr. Tarra Bates-Duford.

  1. Terlalu sering mengritik pasangan (hyper-critical).
  2. Salah satu pihak terlihat enggan atau takut untuk menyampaikan pendapat atau apa yang dia rasakan secara terbuka kepada pasangannya.
  3. Salah satu pihak selalu menjadi 'pemenang' dalam setiap argumentasi.
  4. Penggunaansilent treatmentatau mendiamkan pasangan sebagai bentuk hukuman.
  5. Memanfaatkan rahasia yang disampaikan pasangan untuk menghukum, membalas, atau menyakiti pasangan secara emosional saat konflik melanda.
  6. Melontarkan guyonan-guyonan sarkastik yang menyakiti pasangan secara sengaja.
  7. Salah satu pihak selalu merasa gelisah atau takut jika berada di dekat pasangannya.
  8. Salah satu pihak tidak bisa/boleh mengambil keputusan tanpa pertimbangan pasangan, karena takut pasangan akan marah atau karena pasangan melarang.
  9. Salah satu pihak tidak bersedia berkompromi jika diminta melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginannya.
  10. Sering berteriak atau membentak pasangan.
  11. Pencitraan, menampilkan perilaku yang berbeda saat berdua dengan pasangan dan di depan orang-orang lain.
  12. Menyalahkan pasangan jika ada hal yang tidak berjalan sesuai keinginan.
  13. Salah satu pihak kerap menyoroti kesalahan dan kekurangan pasangan, meskipun pasangan juga memiliki sederet sisi baik.
  14. Penggunaan kata-kata kasar, vulgar, atau merendahkan untuk menyatakan maksud.
  15. Sering menghina atau 'mengecilkan' pasangan (belittling/berate).
  16. Sering merasa pasangan jahat, meskipun tidak sampai terucapkan.
  17. Salah satu pihak adalah orang yang moody, suasana hatinya sangat mudah berubah dalam waktu singkat.
  18. Merasa cemburu dan cenderung bersikap posesif jika pasangan berbicara dengan orang lain.
  19. Salah satu pihak seolah-olah selalu menjadi pihak yang salah dalam setiap situasi.
  20. Menolak bermesraan/berdekatan saat merasa marah kepada pasangan (witholding intimacy).
  21. Salah satu pihak menempatkan diri sebagai sosok yang harus selalu menyenangkan pasangan. Tidak berani menentang atau mengambil keputusan yang berseberangan dengan pendapat pasangan.
  22. Salah satu pihak tidak pernah meminta maaf, meskipun mereka tahu kalau seharusnya mereka minta maaf.
  23. Mengecilkan perasaan dan kekhawatiran pasangan.
  24. Memanipulasi psikologi pasangan hingga dia berpikir kalau dirinya sudah bersikap berlebihan atau bahkan sampai mempertanyakan kewarasannya sendiri (gaslighting).

Perilaku Abusive Bukan untuk Dimaklumi

Demikian tanda-tanda hubungan abusive yang perlu dikenali dan disadari. Apakah Anda atau pasangan menunjukkan perilaku seperti poin-poin di atas?

Jika iya, cari tahu kemungkinan alasan yang menjadi akar perilaku seperti ini. Tak ada salahnya meminta bantuan psikolog agar Anda atau pasangan bisa menelusuri akar permasalahannya. Jangan mendiamkan masalah ini, apalagi memakluminya. Ini adalah unsur yang tidak sehat di dalam sebuah hubungan. Jika tidak diatasi, kesehatan mental Anda sendiri yang bisa terganggu.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
11 Tanda Perilaku Gaslighting Menurut Psikolog
11 Tanda Perilaku Gaslighting Menurut Psikolog

Istilah "gaslighting" berasal dari film Gaslight, menceritakan seorang pria yang memanipulasi istrinya agar berpikir kalau dia sudah kehilangan akal sehatnya.

Baca Selengkapnya
Bisa Merusak Mental, Ini 5 Tanda Kekasih Berperilaku Gaslighting
Bisa Merusak Mental, Ini 5 Tanda Kekasih Berperilaku Gaslighting

Gaslighting merupakan bentuk perilaku manipulasi emosional yang kerap terjadi dalam hubungan asmara.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ini 4 Tahap Hubungan dengan Pelaku Gaslighting Menurut Penelitian!
Waspada, Ini 4 Tahap Hubungan dengan Pelaku Gaslighting Menurut Penelitian!

Gaslighting adalah manipulasi psikologis terhadap seseorang sehingga korban mulai meragukan kebenaran pikiran, persepsi, atau ingatan mereka sendiri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog

Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ayah dalam Keluarga Agar Anak Tak Terjebak Toxic Relationship dari Kacamata Psikolog
Pentingnya Peran Ayah dalam Keluarga Agar Anak Tak Terjebak Toxic Relationship dari Kacamata Psikolog

Indonesia jadi negara paling banyak Fatherless dalam keluarga

Baca Selengkapnya
Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya
Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya

Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Marshanda, Bercita-Cita Jadi Psikolog dan Kini Pejuang Kesehatan Mental
Fakta Menarik Marshanda, Bercita-Cita Jadi Psikolog dan Kini Pejuang Kesehatan Mental

Saat ini, Marshanda terlihat sangat gembira karena dia semakin merasa damai dengan keadaannya.

Baca Selengkapnya
5 Cara Memulai Hubungan Baru yang Ampuh, Susah Move On?
5 Cara Memulai Hubungan Baru yang Ampuh, Susah Move On?

Ada beberapa cara ampuh yang bisa dilakukan untuk memulai hubungan baru khususnya bagi Anda yang susah move on. Berikut rahasia terjitunya.

Baca Selengkapnya