Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Ragam Konten

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Pedagang bungkus atau tali ketupat saat melayani pembeli di Pasar Klender, Jakarta Timur, Selasa (11/5/2021) malam.

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Pasar Klender merupakan salah satu lokasi yang ramai dikunjungi warga untuk berburu ketupat, terutama saat malam hari.

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Biasanya empat hari menjelang Lebaran pedagang ketupat musiman tersebut mulai bermunculan menjajakan bahan baku makanan khas Idul Fitri ini.

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Namun, para pedagang mengeluhkan sepinya penjualan ketupat sejak pandemi Covid-19 melanda.

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Madun (51), salah satu pedagang mengaku akibat pandemi penjualan ketupat menurun hingga 70 persen. "Sebelum Covid bisa 25.000 buah ketupat laku, tapi sekarang baru 5.000-an terjual." ungkapnya.

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Hal tersebut menyebabkan para pedagang rela menurunkan harga yang tidak seimbang dengan modal bahan baku yang naik.

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Tali ketupat di pasar ini dijual mulai dari Rp7.000 hingga Rp15.000 per ikat (10 buah), tergantung ukuran dan jenis daun kelapa.

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Aktivitas pedagang ketupat di Pasar Klender, Jakarta Timur, Selasa (11/5/2021) malam.

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Aktivitas pedagang saat membuat bungkus atau tali ketupat di Pasar Klender, Jakarta Timur, Selasa (11/5/2021) malam.

Layu Penjualan Ketupat Akibat Corona

Aktivitas pedagang saat membuat bungkus atau tali ketupat di Pasar Klender, Jakarta Timur, Selasa (11/5/2021) malam.