Tenggelamnya kapal Van Der Wijck pada 20 November 1936 menjadi legenda di masyarakat. Namun, banyak yang belum sadar jika kisah itu adalah nyata terjadi di Lamongan. Bahkan bukti peninggalannya dapat disaksikan. Salah satunya adalah monumen yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda. Letaknya di kompleks Perum Perikanan Indonesia Cabang Brondong, Kabupaten Lamongan. Bangunan berupa tugu itu dibangun sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada para nelayan setempat. Mereka berjasa dalam menolong para korban kecelakaan Kapal Van Der Wijck. Dua buah plakat tertempel di kedua sisi bangunan dengan bahasa Belanda dan Indonesia ejaan lama.
Kapal ini awet hingga lebih dari 15 tahun karena sebagian besar bahannya merupakan kayu jati
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaIa terlihat kelelahan saat menuju tangga kapal. Untungnya, penumpang ini tak ketinggalan kapal.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca Selengkapnya