Hingga Senin siang, jumlah korban meninggal dunia 125 orang, korban luka berat 24 orang, kemudian korban luka ringan 304 orang.

Suasana salah satu sudut Stadion Kanjuruhan.

Tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops (Staf Kapolri Bidang Operasi), Pusdokkes, Inafis, Puslabfor, DVI dikerahkan untuk pendalaman investigasi.

Hasil kemenangan Persebaya diduga membuat Aremania masuk ke lokasi pertandingan dan berusaha mengejar para pemain.

Supporter pun berusaha masuk ke dalam lapangan dan dihalau petugas keamanan dari Polri dan TNI.

Sayangnya, petugas yang ada kalah jumlah dari para suporter yang turun ke lapangan. Kemudian gas air mata ditembakkan.

Langkah tersebut diduga justru menimbulkan insiden yang lebih besar. Banyak Aremania yang menjadi korban.

Langkah tersebut justru menimbulkan insiden yang lebih besar. Banyak Aremania yang menjadi korban.

Hampir di setiap jengkal ruangan pintu keluar Stadion Kanjuruhan, ada Aremania yang tergeletak.

Selain itu ada dua mobil kepolisian yang rusak dan terbalik di area Stadion Kanjuruhan.

Polri memastikan bakal mencari siapa pihak yang memberi perintah untuk menggunakan gas air mata saat terjadi kerusuhan di stadion Kanjuruhan.

Inspektorat Khusus (Itsus) dan Div Propam Polri memeriksa 18 polisi yang bertugas saat tragedi berdarah.

Manajemen Arema FC juga akan membentuk Crisis Center atau Posko Informasi korban untuk menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit.