Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Gajah Mada

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Seorang warga berdiri di atas tumpukan batu yang dikenal Setinggil di Dusun Bendo, Kecamatan Modo, Lamongan. Setinggil yang mirip dengan punden berundak ini diduga memiliki keterkaitan kehidupan masa kecil Gajah Mada.

Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Nama Setinggil didasarkan pada dua suku kata Jawa, siti yang berarti tanah dan inggil atau tinggi. Berarti Setinggil dapat diartikan sebagai sebuah tanah yang tinggi.

Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Bangunan Setinggil terdiri dari empat lapis dengan ukuran altar berbeda di setiap lapisnya. Lapisan dasar berdiameter sekitar 6 x 7 meter, terus mengerucut ke atas. Pinggiran bangunan ditopang oleh susunan batu-batu padas bercampur batu gunung.

Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Menurut Juru Kunci makam Dewi Andong Sari, Jumain, bangunan ini dibentuk berdasarkan sayembara antara Joko Modo (diduga nama kecil Gajah Mada) dengan teman-temannya sesama penggembala kerbau.

Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Setinggil juga diduga sebagai lokasi strategis Joko Modo untuk mengawasi kerbau-kerbaunya hingga melihat iring-iringan pasukan Majapahit, cikal-bakal motivasi dirinya bergabung dalam pasukan kerajaan.

Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Sendang Krapyak, kubangan air yang diduga jejak Gajah Mada di dusun ini. Sendang Krapyak berkisar antara dua meter kali 10 meter persegi.

Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Di tempat ini dulu ceritanya Joko Modo sering memandikan kerbau-kerbaunya. Bahkan diduga di dasar sendang terdapat bekas tapak kaki di atas batu.

Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Sendang ini diapit oleh tiga pohon trembesi berusia puluhan tahun dan pohon jambu raksasa. Pohon-pohon ini yang menjadikan sumber air di sendang ini jarang kering, ditambah sebagai peneduh di kala panas matahari menyengat.

Mengunjungi Setinggil, jejak masa kecil Gajah Mada di Lamongan

Bagi sebagian warga sekitar, sendang ini masih dikeramatkan dengan diadakannya nyadran atau sedekah bumi setiap musim panen tiba, atau sekitar bulan Juli.