Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Budaya Indonesia

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Suasana prosesi selamatan jelang berlangsungnya acara jamasan Wayang Gandrung dan pementasan yang dilaksanakan di Balai Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Minggu (9/11). Wayang Gandrung yang dijamas dan hanya ditampilkan pada bulan Suro atau kepentingan lain kini kurang mendapat perhatian Pemkab Kediri.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Prosesi penjamasan Wayang Gandrung ini diawali dengan ritual selamatan dan diakhiri dengan pertunjukan serta tindakan-tindakan magis terhadap Wayang Mbah (sebutan lain Wayang Gandrung,red) dengan kelengkapan mistiknya.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Setelah proses selamatan dilalui, dilanjutkan dengan persiapan artistik yang meliputi penataan fisik peralatan mungel seperti gawangan, gamelan, blencong dan wayang. Gawangan merupakan peralatan untuk menata wayang.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Sedangkan kelengkapannya adalah instrumen gamelan dalam bentuk sederhana yang meliputi kendang, gambang, rebab, kethuk, kenong dan kempu yang ditempatkan melingkar di antara dalang dan kotak wayang.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Seorang warga memainkan gambang selama prosesi jamasan Wayang Gandrung di Balai Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Minggu (9/11).

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Suasana prosesi ritual sebelum wayang dijamas yang diiringi gambang dan persembahan khusus berupa tungku api yang kemudian ditaburi doa.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Akad, pelaku ritual dalam kata-katanya memohon ijin dan meminta maaf jika selama setahun kemarin memperlakukan Wayang Mbah Gandrung kurang baik.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Suasana prosesi ritual sebelum wayang dijamas.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Saat penentuan alur cerita dalam pagelaran wayang, sang dalang seperti Mbah Kandar tidak memiliki otoritas menentukan lakon. Semua hanya berdasarkan wangsit yang diterima Lamidi, keturunannya, setelah dirinya melakukan laku ritual. Peran kuat Lamidi dalam pengaturan proses pementasan merambah keseluruh aspek aktualisasi Wayang Gandrung, baik fisik maupun psikis. Hal ini membangun kerangka mistik yang tersetruktur bagi menguatnya mitos masyarakat terhadap Wayang Gandrung.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Penjamasan Wayang Gandrung kali ini bertepatan pada Minggu Pahing (9/11). Tak hanya wayang utama, semua pembungkusnya juga dicuci setelah sebelumnya dilakukan ritual selamatan dan doa-doa.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Sekedar diketahui Wayang Gandrung yang pertama kali ditemukan di dalam kayu ada empat yakni Wayang Mbah Gandrung Kakung (Panji Asmorobangun), Wayang Mbah Gandrung Putri (Galuh Candrakirono), Wayang Joko Luwar, dan Wayang Raden Sedono Popo.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Namun setelah disimpan di dalam kotak, keempat wayang tersebut membawa teman-temanya kurang lebih 40 buah. Salah satunya tokoh Semar yang juga ikut disakralkan dan selalu dijamas khusus beserta empat wayang lainnya.

Mengintip penjamasan Wayang Gandrung di Kediri yang penuh mistis

Suasana penjamasan Wayang Gandrung di Balai Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Minggu (9/11).