Kisah Inspiratif
Wajah semringah Intan Bonita Lumban Gaol, mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung (FT Unila) saat menjalani wisuda di kampusnya, di Bandar Lampung, Lampung, Rabu (28/1). Dalam wisuda tersebut Intan dinobatkan sebagai lulusan terbaik program sarjana dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74.
Yang membuat banyak orang bangga dan terharu, Intan Bonita hanyalah anak dari Haposan Lumban Gaol, seorang tukang tambal ban di Kabupaten Pringsewu, sekitar 60 km dari Kota Bandar Lampung.
Dengan segala keterbatasan biaya kuliah, Intan Bonita akhirnya bisa menyelesaikan studi di fakultas teknik Unila dengan waktu 3 tahun 3 bulan.
Intan Bonita saat melakukan foto bersama kedua orang tuanya yang menghadiri wisuda di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (28/1).
Senyum bahagia Intan Bonita seusai menjalani prosesi wisuda di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (28/1).
Intan Bonita bersama temannya melakukan foto di depan papan nama Fakultas Teknik Universitas Lampung, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (28/1).
Pasangan ini menjadi salah satu duo artis yang memiliki karir yang gemilang di dunia hiburan.
Sebuah video memperlihatkan seorang kades di Banjarnegara yang kaya raya bahkan sampai punya mobil berjejer salah satunya adalah Rubicon.
Diego telah dipilih oleh pelatih Nova Arianto untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-16.
Potret antrean panjang jemaah sholat Idul Fitri di Tokyo, Jepang, sungguh menakjubkan.
Pada hari kedua lebaran yang lalu, Indra Bekti dan keluarganya memutuskan untuk terbang ke Australia guna menikmati liburan bersama.
Berikut potret perwira TNI AU sujud di kaki sang Ibu usai naik pangkat.
Cukup menarik, kisah dari Prada TNI Riyan ini sontak membuat sang komandan memberikan reaksi.
Ia berpegang pada prinsip bahwa para difabel harus memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya
Berikut kisah perjuangan seorang Ibu besarkan anaknya dari hidup menumpang hingga lulus S2 dan punya rumah.
Kehadiran "Pokoke Blangkon" menjadi magnet baru bagi wisatawan Malioboro
Usaha regenerasi pembuat keris di Dusun Banyusumurup penting dilakukan agar keberadaan mereka tidak hilang ditelan zaman
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Follow