Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kementerian ESDM Bantah Penghapusan Daya Listrik 450 VA

Kementerian ESDM Bantah Penghapusan Daya Listrik 450 VA

Tarif Listrik Naik

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Kementerian ESDM Bantah Penghapusan Daya Listrik 450 VA

Warga saat mengisi token listrik di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022). Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menghapus daya listrik pelanggan rumah tangga miskin 450 volt ampere (VA) dan mengalihkannya ke daya 900 VA.

Kementerian ESDM Bantah Penghapusan Daya Listrik 450 VA

Sebelumnya dalam rapat Panitia Kerja Pembahasan RUU APBN 2023, Badan Anggaran (Banggar) DPR RI memutuskan untuk mengalihkan penggunaan listrik masyarakat dari yang berdaya 450 Volt Amphere (VA) naik ke daya 900 VA.

Kementerian ESDM Bantah Penghapusan Daya Listrik 450 VA

Selain itu, untuk yang masyarakat yang memakai daya listrik 900 VA akan beralih ke listrik 1.300 VA untuk mengatasi kelebihan pasokan listrik yang kini sedang dialami oleh PLN.

Kementerian ESDM Bantah Penghapusan Daya Listrik 450 VA

Warga saat mengisi token listrik di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022). Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menghapus daya listrik pelanggan rumah tangga miskin 450 volt ampere (VA) dan mengalihkannya ke daya 900 VA.

Kementerian ESDM Bantah Penghapusan Daya Listrik 450 VA

Sebelumnya dalam rapat Panitia Kerja Pembahasan RUU APBN 2023, Badan Anggaran (Banggar) DPR RI memutuskan untuk mengalihkan penggunaan listrik masyarakat dari yang berdaya 450 Volt Amphere (VA) naik ke daya 900 VA.

Kementerian ESDM Bantah Penghapusan Daya Listrik 450 VA

Selain itu, untuk yang masyarakat yang memakai daya listrik 900 VA akan beralih ke listrik 1.300 VA untuk mengatasi kelebihan pasokan listrik yang kini sedang dialami oleh PLN.