Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kemarau panjang, petani Serang alih profesi jadi pembuat batu bata

Kemarau panjang, petani Serang alih profesi jadi pembuat batu bata

Petani

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Kemarau panjang, petani Serang alih profesi jadi pembuat batu bata

Warga membuat batu bata dari tanah liat di areal persawahan yang kering di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (10/9). Musim kemarau berkepanjangan yang membuat areal persawahan tak dapat ditanami menyebabkan sejumlah petani alih profesi menjadi pembuat batu bata dari campuran tanah liat dan jerami sisa tanaman padi yang kemudian dibakar.

Kemarau panjang, petani Serang alih profesi jadi pembuat batu bata

Dalam sehari mereka mampu membuat 500 buah batu bata. Batu bata tersebut nantinya akan dijual dengan harga Rp 80 per buah.

Kemarau panjang, petani Serang alih profesi jadi pembuat batu bata

Warga saat membuat batu bata dari tanah liat di areal persawahan yang kering di Dea Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Banten, Kamis (10/9).

Kemarau panjang, petani Serang alih profesi jadi pembuat batu bata

Warga saat membuat batu bata dari tanah liat di areal persawahan yang kering di Dea Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Banten, Kamis (10/9).

Kemarau panjang, petani Serang alih profesi jadi pembuat batu bata

Warga saat membuat batu bata dari tanah liat di areal persawahan yang kering di Dea Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Banten, Kamis (10/9).

Kemarau panjang, petani Serang alih profesi jadi pembuat batu bata

Warga saat membuat batu bata dari tanah liat di areal persawahan yang kering di Dea Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Banten, Kamis (10/9).

Kemarau panjang, petani Serang alih profesi jadi pembuat batu bata

Warga saat membuat batu bata dari tanah liat di areal persawahan yang kering di Dea Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Banten, Kamis (10/9).