Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kekeringan, petani kentang Dieng sedot air Telaga Merdada

Kekeringan, petani kentang Dieng sedot air Telaga Merdada

Kekeringan

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Kekeringan, petani kentang Dieng sedot air Telaga Merdada

Lebih dari 200 petani kentang di kawasan Dieng melakukan penyedotan air dari Telaga Merdada selama musim kemarau untuk menghidupi lahan yang dijadikan gantungan hidup mereka.

Kekeringan, petani kentang Dieng sedot air Telaga Merdada

Para petani meletakkan pipa panjang dengan digerakkan diesel berbahan bakar solar untuk disalurkan ke lahan pertanian kentang mereka yang jauhnya mencapai 800 meter dari Telaga Merdada, Dieng.

Kekeringan, petani kentang Dieng sedot air Telaga Merdada

Petani kentang beramai-ramai menyedot air Telaga Merdada di kawasan Dieng Banjarnegara Jawa Tengah.

Kekeringan, petani kentang Dieng sedot air Telaga Merdada

Petani kentang di Telaga Merdada mengeluarkan uang sebanyak Rp 2 juta untuk membeli satu mesin penyedot air yang digunakan untuk menghidupi lahan pertanian kentang mereka.

Kekeringan, petani kentang Dieng sedot air Telaga Merdada

Pipa paralon yang panjangnya ratusan meter ini menjadi wadah sumber air bagi lahan pertanian petani di tiga desa yang ada di Kecamatan Batur Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kekeringan, petani kentang Dieng sedot air Telaga Merdada

Pipa-pipa penyedot air tersebut dipasang dengan cara disambungkan dari ujung yang satu dengan lainnya. Penyedotan air tersebut dengan menggunakan satu mesin bisa menyiram satu hektare lahan kentang.

Kekeringan, petani kentang Dieng sedot air Telaga Merdada

Setiap petani harus merogoh kocek lebih dalam untuk menggunakan mesin penyedot air, tiap petani rata-rata mengeluarkan dana sebesar Rp 40 ribu untuk per 5 liter bbm yang digunakan.