Kota Malang
Sejumlah aparat dari tim Gegana Brimob Polda Jatim mengamankan bubuk petasan yang tersisa dari rumah warga di Bumiayu, Kedung Kandang, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (26/10). Sebagian dari bubuk petasan yang hendak digunakan dalam memeriahkan sebuah acara pengajian itu meledak pada Minggu (25/10) malam.
Setidaknya empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam insiden tersebut. Mereka yang tewas bernama Yuli, Anto, Syamsul, dan bayi delapan bulan Muhammad Risky Ferdinsah.
Kondisi salah satu rumah yang hancur akibat ledakan petasan. Setidaknya masih ada tiga rumah lagi yang rusak parah.
Aparat dari tim Gegana Brimob Polda Jatim mengamankan sisa petasan dari rumah warga di Bumiayu, Kedung Kandang, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (26/10).
Aparat dari tim Gegana Brimob Polda Jatim mengamankan sisa petasan dari rumah warga di Bumiayu, Kedung Kandang, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (26/10).
Aparat dari tim Gegana Brimob Polda Jatim mengamankan sisa petasan dari rumah warga di Bumiayu, Kedung Kandang, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (26/10).
Kebakaran diduga dipicu akibat ulah gerombolan remaja yang melakukan konvoi.
Mereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.
Michael tak menyangka ternyata percikan api dari petasan masuk ke sela-sela kolong mobilnya yang membuat muncul api
Diamankan 2 kilogram serbuk warna silver yang diduga bahan peledak
Warga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Cegah Kebakaran saat Malam Tahun Baru, Warga Jakarta Diimbau Tidak Main Petasan
Kembang api dianggap sebagai simbol harapan menjadi lebih baik pada tahun berikutnya.
Di beragam media sosial muncul tontonan sejumlah warga di suatu tempat ditembak petasan menggunakan drone.
Warga berharap agar Pemerintah Kota Batu punya solusi agar sektor pariwisata di kawasan legendaris ini kembali dikenal masyarakat luas. Seperti masa jayanya.
Gubernur Bali I Wayan Koster membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, dua wisatawan asing yang dipalak berasal dari Sri Lanka.
Tol Puncak-Cianjur itu memang sudah ada petanya. Tinggal dilaksanakan saja.
Follow