Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Bukit Kelam, Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Kalah Pamor dari Uluru

Bukit Kelam, Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Kalah Pamor dari Uluru

Travel

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Bukit Kelam, Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Kalah Pamor dari Uluru

Bukit Kelam adalah formasi monolit Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Kawasan ini terlindung di bawah payung Taman Wisata Alam Bukit Kelam. Walaupun begitu, masyarakat sekitar biasa menyebutnya Bukit Raya.

Bukit Kelam, Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Kalah Pamor dari Uluru

Meskipun disebut bukit, nyatanya Bukit Kelam adalah sebuah batu tunggal berukuran raksasa. Ini adalah batu monolit terbesar dan tertinggi di dunia dengan tinggi mencapai 1.002 meter. Sebagai perbandingan, Uluru memiliki ketinggian 863 meter.

Bukit Kelam, Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Kalah Pamor dari Uluru

Bukit Kelam terletak di antara dua sungai besar, yaitu Sungai Melawi dan Sungai Kapuas. Karena itulah, keberadaan bukit ini dikaitkan dengan legenda Bujang Beji dan Temenggung Marubai. Konon, Bujang Beji yang menguasai Kapuas Hulu iri terhadap Marubai yang menguasai Melawi. Karena itulah, dia memikul Bukit Kelam untuk membendung aliran Melawi.

Bukit Kelam, Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Kalah Pamor dari Uluru

Beberapa peneliti berteori kalau Bukit Kelam adalah pecahan meteor yang jatuh bumi. Pasalnya, ada penelitian yang membuktikan unsur batu meteor dari pecahan batu yang ada di Bukit Kelam.

Bukit Kelam, Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Kalah Pamor dari Uluru

Bukan cuma ukurannya yang luar biasa, Bukit Kelam juga menjadi 'ruang penelitian' para ahli botani berkat keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Tempat ini menjadi rumah bagi 14 spesies kantong semar, salah satunya spesies endemik Nepenthes clipeata yang terancam punah.

Bukit Kelam, Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Kalah Pamor dari Uluru

Selain kantong semar, Bukit Kelam juga memiliki anggrek hitam, beruang madu, trenggiling, dan burung walet. Tak ketinggalan vegetasi endemik seperti pohon Belian (Eusideroxylon zwageri) dan Bengkirai.