Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jerih Payah Penambang Emas Kala Pandemi

Jerih Payah Penambang Emas Kala Pandemi

Thailand

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Jerih Payah Penambang Emas Kala Pandemi

Seorang wanita penambang emas saat menyaring biji emas di Sungai Sai Buri, Sukhirin, Thailand (28/12/2020).

Jerih Payah Penambang Emas Kala Pandemi

Sunisa (37) seorang ibu dua anak terpaksa bekerja sebagai penyaring emas akibat terdampak wabah pandemi Covid-19.

Jerih Payah Penambang Emas Kala Pandemi

Sunisa bekerja di Gunung Emas, sebutan lokasi pertambangan emas di Distrik Sukhirin yang sudah ada sejak lama dekat perbatasan Thailand dengan Malaysia.

Jerih Payah Penambang Emas Kala Pandemi

Sunisa menilai menjadi menyaring emas lebih menguntungkan, sebab harga emas selama setahun terakhir mengalami kenaikan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Biji emas itu bernilai USD 3,30 atau setara Rp.46.000.

Jerih Payah Penambang Emas Kala Pandemi

Sanisa bekerja menggunakan alat sekop, wajan, dan botol plastik untuk memisahkan biji emas. Sanisa membutuhkan waktu lima belas menit untuk menyaring emas di Sungai Sai Buri.

Jerih Payah Penambang Emas Kala Pandemi

Pekerjaan itu dia tekuni setelah tempat bekerjanya dulu tutup akibat pandemi. Sunisa kemudian beralih dari seorang pedagang dan penyambut turis menjadi menggali dan menyaring emas.

Jerih Payah Penambang Emas Kala Pandemi

Sunisa saat menunjukkan biji emas di dalam sebuah botol usai disaring. Meski ada beberapa pria yang bekerja, namun para penambang menyebut menyaring emas merupakan pekerjaan yang sangat menarik bagi perempuan. Karena rata-rata laki-laki di Sukhirin lebih banyak menjadi pengumpul kayu dan mencari makanan di hutan.