Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Yakin Korut dalang dibalik pembunuhan Kim Jong-nam, AS beri sanksi ekonomi baru

Yakin Korut dalang dibalik pembunuhan Kim Jong-nam, AS beri sanksi ekonomi baru kim jong nam. ©Facebook

Merdeka.com - Amerika Serikat yakin bahwa Korea Utara merupakan dalang di balik kematian saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam. Korut menggunakan agen saraf VX untuk membunuh Jong-nam, meski senjata kimia itu telah resmi dilarang oleh aturan internasional.

"Ini adalah penghinaan terhadap norma-norma internasional karena Korut menggunakan senjata kimia yang telah dilarang. Harus digarisbawahi bahwa kami tidak bisa menoleransi program senjata pemusnah massal Korut dalam bentuk apapun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert, dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (7/3).

Atas penemuan tersebut, AS pun memutuskan untuk menerapkan sanksi ekonomi lain terhadap Korut, sebagaimana yang diberikan negara tersebut saat Korut tidak mau mengakhiri program senjata nuklir.

Berdasarkan undang-undang AS, saat ada negara atau pemimpinnya yang melanggar aturan larangan penggunaan senjata kimia dan biologi, maka negara tersebut akan dikenakan larangan impor atas barang-barang yang diproduksinya.

Namun, karena Korut sudah berada di bawah sanksi AS dan PBB, maka keputusan baru yang dibuat ini akan memiliki dampak yang lebih kecil.

Nauert sendiri menegaskan bahwa AS telah memiliki bukti bahwa Korut benar telah membunuh Jong-nam.

"Penyelidik AS yang beroperasi di bawah Undang-Undang Penguasaan Senjata Kimia dan Bilogo 1991 telah menetapkan pada 22 Februari bahwa Korut dipersalahkan atas pembunuhan dengan menggunakan senjata kimia VX," jelasnya.

Sementara itu, kuasa hukum Siti Aisyah, salah satu terdakwa pembunuhan Jong-nam, menyatakan pengumuman AS sangan bermanfaat untuk digunakan pada sidang pembelaan.

"Pengumuman AS tentang Korut yang menggunakan agen saraf VX untuk membunuh saudara tiri pemimpin Korut di Malaysia pada 2017 telah menjadi bukti baru yang didapatkan oleh tim pembela Siti Aisyah," paparnya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan

Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan

Diktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.

Baca Selengkapnya
Q&A: Fakta dan Penjelasan Lengkap Aturan Pembatasan Barang dari Luar Negeri yang Diizinkan Masuk oleh Bea Cukai

Q&A: Fakta dan Penjelasan Lengkap Aturan Pembatasan Barang dari Luar Negeri yang Diizinkan Masuk oleh Bea Cukai

Salah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib

Usai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib

Aturan tentang pelaporan barang sudah dijalankan sejak tahun 2017 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203.

Baca Selengkapnya
Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya

Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya

Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
Badan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara

Badan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara

Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Sahroni: Pengembalian Nilai Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Masih Kecil

Sahroni: Pengembalian Nilai Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Masih Kecil

Selama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong

Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong

Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.

Baca Selengkapnya
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.

Baca Selengkapnya