WHO Tetap Rekomendasikan 14 Hari Karantina untuk Pasien Covid-19
Merdeka.com - Walaupun sebagian besar orang sembuh dari Covid-19 dalam lima sampai tujuh hari sejak mengalami gejala, WHO tetap merekomendasikan 14 hari karantina, menurut pejabat badan PB tersebut dalam konferensi pers pada Selasa.
Namun, negara di dunia harus mengambil keputusan terkait durasi karantina berdasarkan situasi masyarakatnya. Demikian disampaikan Abdi Mahamud dari Tim Pendukung Penanganan Insiden Covid-19 WHO, dikutip dari laman CGTN, Rabu (5/1).
Mahamud mengatakan, di negara-negara dengan infeksi rendah, karantina yang lebih lama bisa membantu menjaga jumlah kasus sekecil mungkin.
Namun, lanjutnya, di tempat-tempat dengan kasus ringan, karantina yang lebih pendek dapat dibenarkan untuk menjaga negara tetap berjalan.
Akhir Desember,Amerika Serikat memotong syarat isolasi untuk warga yang terpapar virus corona dari 10 menjadi hanya lima hari, termasuk memperpendek waktu bagi kontak terdekat untuk karantina.
Pejabat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS menyampaikan, pedoman baru ini sejalan dengan bukti yang muncul bahwa orang yang terinfeksi virus corona paling menular dalam dua hari sebelum dan tiga hari sesudah mengalami gejala.
Keputusan ini juga didorong lonjakan kasus Covid yang disebabkan varian Omicron.
Direktur CDC, Rochelle Walensky menyampaikan AS bakal melihat banyaknya kasus Omicron.
"Tidak semua kasus-kasus itu akan parah. Faktanya banyak kasus yang tidak bergejala," jelasnya kepada AP pada Senin.
"Kami ingin memastikan ada sebuah mekanisme yang kita bisa lanjutkan dengan aman untuk menjaga masyarakat berfungsi sembari mengikuti sains," lanjutnya, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (28/12).
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya